DPRD Mataram Dukung Larangan HP di Sekolah, Tapi...
DPRD Kota Mataram mendukung pelarangan HP di sekolah, namun meminta solusi alternatif seperti transportasi gratis bagi siswa agar komunikasi dengan orang tua tetap terjaga.
![DPRD Mataram Dukung Larangan HP di Sekolah, Tapi...](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220147.423-dprd-mataram-dukung-larangan-hp-di-sekolah-tapi-1.jpeg)
Mataram, 5 Februari 2024 - Anggota DPRD Kota Mataram mendukung kebijakan Pemerintah Kota Mataram yang melarang siswa SD dan SMP membawa handphone (HP) ke sekolah. Tujuannya mulia: meningkatkan fokus belajar siswa. Namun, dukungan ini datang dengan catatan penting.
Solusi Pendukung Kebijakan
Anggota DPRD Kota Mataram, Herman, menekankan perlunya solusi bagi siswa, terutama terkait komunikasi dengan orang tua saat pulang sekolah. "Larangan membawa HP harus diimbangi dengan solusi," ujarnya Rabu lalu di Mataram. Selama ini, HP menjadi alat komunikasi utama antara siswa dan orang tua, khususnya bagi mereka yang tidak dijemput langsung.
Herman menyoroti pentingnya menyediakan alternatif komunikasi. Ia mengusulkan solusi berupa fasilitas komunikasi alternatif di sekolah, sehingga siswa tetap bisa terhubung dengan keluarga mereka saat jam pulang sekolah. Ini penting untuk menjamin keamanan dan kenyamanan siswa.
Transportasi Aman dan Terjangkau
Lebih lanjut, Herman juga menyarankan peningkatan layanan transportasi umum bagi siswa. Idealnya, angkutan umum khusus siswa yang gratis disediakan pemerintah kota. Hal ini penting karena selama ini, banyak siswa yang mengandalkan aplikasi transportasi online melalui HP mereka untuk pulang sekolah.
Dengan adanya larangan membawa HP, akses terhadap transportasi online akan hilang. Oleh karena itu, penyediaan transportasi umum gratis menjadi solusi yang krusial untuk memastikan siswa tetap aman dan nyaman dalam perjalanan pulang.
Alternatif Lain: Pembatasan, Bukan Pelarangan?
Jika penyediaan angkutan umum gratis dinilai sulit, Herman mengusulkan alternatif lain: pembatasan, bukan pelarangan total. Sekolah bisa menyediakan loker untuk menyimpan HP siswa selama jam belajar. Dengan cara ini, siswa tetap bisa membawa HP, namun penggunaannya dibatasi selama jam sekolah.
Alternatif ini memungkinkan siswa tetap berkomunikasi dengan orang tua mereka, namun tetap fokus pada kegiatan belajar di sekolah. Sistem loker ini dinilai lebih praktis dan memungkinkan pengawasan penggunaan HP secara efektif.
Komunikasi Efektif Sekolah dan Orang Tua
Sebagai tambahan, Herman juga menyarankan agar sekolah membuat grup WhatsApp sebagai media komunikasi dengan orang tua siswa. Grup ini dapat digunakan untuk menginformasikan perkembangan siswa, termasuk jam pulang sekolah. Dengan demikian, orang tua dapat lebih mudah memantau kegiatan anak-anak mereka dan memastikan keamanan mereka.
Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam mengawasi dan membimbing siswa. Informasi yang cepat dan akurat akan membantu orang tua dalam menjemput anak-anak mereka tepat waktu.
Kesimpulan
Dukungan DPRD Kota Mataram terhadap larangan HP di sekolah merupakan langkah positif untuk meningkatkan fokus belajar siswa. Namun, keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada kesiapan pemerintah kota dalam menyediakan solusi alternatif yang memadai, seperti transportasi gratis dan sistem komunikasi yang efektif antara sekolah, siswa, dan orang tua. Dengan begitu, kebijakan ini dapat diimplementasikan secara efektif dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh pihak.