Pemkot Mataram Perkuat Mental Siswa: Larangan HP di Sekolah dan Sekolah Karakter Jadi Fokus
Pemkot Mataram luncurkan kebijakan pembinaan kapasitas mental siswa dengan mengeluarkan larangan HP di sekolah, membatasi kegiatan perpisahan, dan mencanangkan sekolah pembangunan karakter untuk memperkuat mentalitas generasi muda.

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), meluncurkan kebijakan strategis untuk memperkuat mentalitas siswa sebagai generasi penerus bangsa. Kebijakan ini diumumkan Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, pada Jumat, usai upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. Langkah ini menjawab pertanyaan Apa yang dilakukan Pemkot Mataram (kebijakan pembinaan mental siswa), Siapa yang terlibat (Pemkot Mataram, siswa, sekolah), Di mana (Kota Mataram, NTB), Kapan (Jumat, usai upacara Hardiknas 2025), Mengapa (untuk memperkuat mentalitas generasi muda), dan Bagaimana (dengan mengeluarkan beberapa surat edaran dan mencanangkan sekolah pembangunan karakter).
Wali Kota Mohan Roliskana menyatakan bahwa penguatan kapasitas mental siswa menjadi isu krusial dalam bidang pendidikan di Kota Mataram tahun 2025. Pemkot telah menerbitkan tiga surat edaran kepada seluruh sekolah sebagai langkah awal. Kebijakan ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang kuat dan berlandaskan nilai-nilai nasionalisme.
Langkah-langkah konkret yang diambil Pemkot Mataram ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Harapannya, kebijakan ini dapat menciptakan generasi muda yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan demikian, kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berfokus pada pengembangan karakter siswa.
Langkah Konkret Pemkot Mataram dalam Membangun Karakter Siswa
Tiga surat edaran telah dikeluarkan Pemkot Mataram untuk mendukung kebijakan ini. Pertama, larangan membawa telepon genggam (handphone) ke sekolah. Kedua, pembatasan kegiatan perpisahan siswa agar tidak memberatkan wali murid. Ketiga, setiap sekolah diwajibkan mengumandangkan lagu Indonesia Raya sebelum pelajaran dimulai dan lagu-lagu nasional lainnya di waktu luang. "Hal tersebut sebagai upaya memperkuat nasionalisme, semangat patriotik, dan kecintaan terhadap lagu kebangsaan," jelas Wali Kota Mohan Roliskana.
Lebih lanjut, Wali Kota menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan upaya untuk membangun karakter siswa yang kuat dan berlandaskan nilai-nilai nasionalisme. Dengan membatasi penggunaan handphone di sekolah, diharapkan siswa lebih fokus pada pembelajaran dan mengurangi pengaruh negatif dari media sosial. Sementara itu, pembatasan kegiatan perpisahan bertujuan untuk mengurangi beban ekonomi wali murid.
Pengumandangan lagu kebangsaan dan lagu-lagu nasional juga bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme sejak dini. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi generasi muda yang cinta tanah air dan memiliki jiwa patriotisme yang tinggi. Semua kebijakan ini sejalan dengan visi Pemkot Mataram untuk menciptakan generasi muda yang unggul dan berkarakter.
Sebagai langkah lebih lanjut, Pemkot Mataram berencana membangun sekolah pembangunan karakter. Uji coba tahap awal akan dilakukan di dua sekolah yang masih dalam proses penentuan oleh Dinas Pendidikan Kota Mataram. Sekolah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam menerapkan program pembinaan kapasitas mental siswa.
Dukungan dari Mendikdasmen dan Harapan untuk Masa Depan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam upacara Hardiknas 2025 menekankan pentingnya pendidikan berkualitas sebagai investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa. Beliau juga menyampaikan bahwa pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara tanpa terkecuali. Hal ini sejalan dengan upaya Pemkot Mataram dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan membentuk karakter siswa yang unggul.
Pendidikan yang bermutu, menurut Mendikdasmen, merupakan fondasi utama bagi Indonesia untuk melangkah lebih maju, adil, dan beradab. Oleh karena itu, peringatan Hardiknas bukan hanya sekadar tradisi tahunan, melainkan pengingat akan pentingnya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan langkah Pemkot Mataram dalam membangun karakter siswa melalui kebijakan pembinaan mental yang baru diluncurkan.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat, diharapkan kebijakan Pemkot Mataram ini dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi siswa di Kota Mataram. Program ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang memiliki mentalitas yang kuat, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Pemkot Mataram berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan program ini agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh siswa di Kota Mataram.
Pemkot Mataram berharap kebijakan ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan berfokus pada pengembangan karakter siswa. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi generasi muda yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan. Upaya ini juga sejalan dengan visi Indonesia untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing global.
Kesimpulan
Kebijakan Pemkot Mataram tentang pembinaan kapasitas mental siswa merupakan langkah inovatif dan penting dalam membangun karakter generasi muda. Dengan berbagai program yang telah dan akan dijalankan, diharapkan siswa di Kota Mataram dapat tumbuh menjadi individu yang berkarakter, berintegritas, dan siap menghadapi masa depan dengan penuh optimisme.