Fakta Erupsi Gunung Dukono: Semburkan Abu Vulkanik 1.200 Meter, Waspada Level II
Erupsi Gunung Dukono di Halmahera Utara kembali terjadi, menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.200 meter. Simak imbauan bagi warga sekitar dan wisatawan.

Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada Senin (21/7) pagi. Gunung api ini menyemburkan kolom abu setinggi 1.200 meter di atas puncaknya, menciptakan pemandangan yang mencolok. Erupsi ini menjadi perhatian utama bagi warga sekitar dan pihak berwenang.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, Bambang Sugiono, secara resmi mengonfirmasi kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu pekat. Intensitasnya tebal dan condong ke arah Timur, mengikuti arah hembusan angin.
Kejadian ini terekam jelas di seismogram dengan amplitudo maksimum 26 mm. Durasi letusan tercatat selama 78.71 detik dari Pos PGA Dukono di Desa Mamuya, Kecamatan Galela. Kondisi Gunung Dukono saat ini secara resmi berada pada status Level II atau Waspada.
Aktivitas Vulkanik dan Status Waspada Gunung Dukono
Erupsi Gunung Dukono yang terjadi secara periodik menunjukkan aktivitas vulkanik yang berkelanjutan dan perlu diwaspadai. Ketinggian abu vulkanik yang mencapai 1.200 meter ini mengindikasikan pelepasan energi yang signifikan dari dalam perut bumi. Data seismogram menjadi indikator penting dalam memantau dinamika internal gunung dan potensi bahaya.
Posisi Gunung Dukono yang strategis di Halmahera Utara menjadikannya salah satu gunung api aktif yang perlu diwaspadai secara terus-menerus. Dengan status Level II (Waspada), pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan. Imbauan ini bertujuan untuk meminimalkan risiko potensi bahaya yang mungkin timbul.
Erupsi sebelumnya juga tercatat pada Sabtu (19/7) siang, dengan semburan abu setinggi 1.000 meter di atas puncak. Frekuensi erupsi ini menunjukkan pola aktivitas yang konsisten dan memerlukan pemantauan intensif. Pemantauan terus-menerus dilakukan oleh petugas PGA Dukono untuk memastikan keselamatan warga.
Imbauan Keselamatan bagi Masyarakat Sekitar Gunung Dukono
Menanggapi peningkatan aktivitas Gunung Dukono, imbauan keselamatan yang jelas dikeluarkan bagi masyarakat dan wisatawan. Petugas PGA Dukono secara tegas melarang aktivitas mendaki gunung. Mereka juga meminta agar tidak mendekati Kawah Malupang Warirang, yang merupakan pusat letusan.
Radius aman yang ditetapkan adalah 4 kilometer dari kawah aktif. Pembatasan ini sangat penting mengingat sebaran abu vulkanik yang tidak tetap dan dapat berubah. Arah dan kecepatan angin sangat memengaruhi area landaan abu, membuatnya sulit diprediksi.
Masyarakat di sekitar Gunung Dukono juga diimbau untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut. Penggunaan masker sangat diperlukan saat terjadi sebaran abu vulkanik yang tebal. Hal ini untuk menghindari ancaman bahaya abu pada sistem pernapasan. Kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi dampak erupsi yang berkelanjutan.