Fakta Mengejutkan: Ratusan Warga Terdampak Banjir Morowali Utara, BPBD Sulteng Lakukan Asesmen Cepat
Banjir Morowali Utara merendam pemukiman warga, mengakibatkan 232 jiwa terdampak. BPBD Sulteng bergerak cepat, apa langkah mitigasi selanjutnya?

Palu, Sulawesi Tengah – Ratusan warga di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dilaporkan terdampak bencana banjir yang melanda wilayah tersebut. Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat sebanyak 58 Kepala Keluarga atau sekitar 232 jiwa menjadi korban.
Peristiwa banjir ini terjadi pada Sabtu (9/8) dini hari sekitar pukul 02.00 WITA, dipicu oleh intensitas curah hujan yang sangat tinggi. Kondisi ini menyebabkan meluapnya air sungai setempat, merendam pemukiman warga dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter.
Meskipun tidak ada laporan korban jiwa, banjir Morowali Utara ini telah mengganggu aktivitas dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD setempat telah segera berkoordinasi dengan aparat desa untuk melakukan asesmen awal di lokasi kejadian dan memberikan bantuan yang diperlukan.
Kondisi Terkini dan Upaya Penanganan Banjir Morowali Utara
Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, menjelaskan bahwa timnya masih terus melakukan pemantauan dan asesmen menyeluruh di lokasi. Fokus asesmen meliputi jumlah rumah warga yang terdampak serta kondisi infrastruktur yang mungkin mengalami kerusakan akibat genangan air. Data ini penting untuk perencanaan bantuan dan rehabilitasi pasca-banjir. Hingga saat ini, hujan masih terus mengguyur wilayah tersebut, dan genangan air masih bertahan di pemukiman warga, menghambat mobilitas dan kegiatan ekonomi lokal.
Koordinasi antara BPBD, aparat desa, dan pihak terkait lainnya terus dilakukan untuk memastikan penanganan yang komprehensif. Aparat desa bersama tim lapangan tidak hanya memantau, tetapi juga secara aktif membantu masyarakat yang terdampak. Bantuan awal difokuskan pada kebutuhan dasar dan memastikan keselamatan seluruh warga. Upaya ini menunjukkan respons cepat pemerintah daerah dalam menghadapi bencana alam.
Dalam menghadapi situasi banjir Morowali Utara ini, kebutuhan mendesak yang diidentifikasi adalah pembangunan bronjong dan normalisasi sungai. Langkah-langkah ini dianggap krusial sebagai upaya mitigasi jangka panjang untuk menanggulangi risiko banjir di masa mendatang. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat tebing sungai dan memperlancar aliran air, sehingga dapat mengurangi potensi luapan saat curah hujan tinggi kembali terjadi.
Mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu, BPBD Sulteng mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Terutama bagi warga yang bermukim di daerah rawan banjir atau tanah longsor, kesiapsiagaan diri dan keluarga menjadi prioritas utama. Masyarakat diharapkan mengikuti arahan dari pihak berwenang dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk. Informasi terkini dari pihak berwenang diharapkan dapat menjadi panduan bagi warga dalam mengambil langkah pencegahan.