FJPI NTB Dukung Penyelidikan Kasus Persekusi Jurnalis di Mataram
Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) NTB mendukung penuh Polresta Mataram dalam mengusut tuntas kasus dugaan persekusi terhadap seorang jurnalis perempuan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, dan berkomitmen mengawal kasus ini hingga pelaku mendapatkan s

Mataram, 14 Februari 2024 - Kasus dugaan persekusi terhadap seorang jurnalis perempuan berinisial YD di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) NTB menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mataram untuk mengusut tuntas kasus ini. Kejadian ini terjadi saat YD tengah menjalankan tugas jurnalistiknya di kantor PT Meka Asia, di mana ia hendak mengkonfirmasi terkait aksi protes warga perumahan yang terdampak banjir akibat aktivitas perusahaan tersebut.
Dukungan Penuh FJPI NTB
Ketua FJPI NTB, Linggauni, menyatakan komitmen organisasi untuk mengawal kasus ini sampai selesai. "Kami mendukung penuh pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Kebebasan pers adalah hak fundamental yang dilindungi undang-undang. Kami berharap pelaku diberikan sanksi sesuai Undang-Undang Pers agar kejadian serupa tidak terulang lagi," tegas Linggauni dalam siaran persnya.
FJPI NTB juga turut prihatin atas trauma dan tekanan mental yang dialami YD. Organisasi ini berkomitmen untuk memberikan bantuan pemulihan psikologis kepada korban. "Kami menyadari bahwa peristiwa ini sangat berat bagi korban. Oleh karena itu, saat ini kami akan lebih fokus pada pemulihan psikologis korban agar ia dapat pulih dari trauma yang dialaminya," tambah Linggauni.
Lebih lanjut, Linggauni berharap kasus ini menjadi yang terakhir dan menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk menghormati hak-hak jurnalis dalam menjalankan tugasnya. FJPI NTB hadir untuk memberikan dukungan dan perlindungan kepada seluruh jurnalis perempuan di NTB.
Polresta Mataram Tangani Kasus Secara Serius
Kapolresta Mataram, melalui Kepala Bidang Humas Polda NTB, Komisaris Besar Polisi Mohammad Kholid, memastikan bahwa Satuan Reserse Kriminal Polresta Mataram menangani kasus ini secara serius. "Kami menganggap segala bentuk intimidasi terhadap jurnalis adalah pelanggaran yang serius, yang tidak dapat dibiarkan begitu saja. Kami pastikan akan menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Kholid.
Proses hukum telah dimulai sejak laporan YD diterima pada Rabu, 12 Februari 2024. Saat ini, Polresta Mataram tengah dalam tahap pengumpulan keterangan dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kholid juga memastikan bahwa penanganan kasus ini akan berlangsung transparan dan profesional, dengan komitmen untuk memberikan informasi perkembangan kepada publik.
Polda NTB mengajak semua pihak untuk mendukung proses hukum yang sedang berjalan agar tercipta suasana kondusif dan menghormati kebebasan pers di NTB. Transparansi dan profesionalisme dalam penanganan kasus ini diharapkan dapat mencegah terulangnya tindakan serupa di masa mendatang.
Terlapor Diduga Staf PT Meka Asia
Terlapor dalam kasus ini adalah seorang staf dari PT Meka Asia berinisial DBP. Diduga, DBP melakukan persekusi terhadap YD saat jurnalis tersebut datang ke kantor PT Meka Asia untuk melakukan konfirmasi terkait aksi protes warga perumahan yang menjadi korban banjir. Peristiwa ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap jurnalis yang menjalankan tugasnya untuk menyampaikan informasi kepada publik.
Kasus persekusi terhadap jurnalis YD ini menjadi pengingat pentingnya menghormati kebebasan pers dan melindungi jurnalis dari intimidasi dan kekerasan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk FJPI NTB dan Polresta Mataram, diharapkan dapat memastikan keadilan ditegakkan dan memberikan rasa aman bagi jurnalis dalam menjalankan tugas profesinya.