Gaji Perawat di Jepang Capai Rp25 Juta! Menteri P2MI Soroti Pentingnya Jadi Pekerja Migran Indonesia Prosedural bagi Pelajar SMK
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menekankan pentingnya menjadi Pekerja Migran Indonesia Prosedural bagi pelajar SMK Labuan Bajo demi keselamatan dan peluang gaji tinggi.

Labuan Bajo, 08 Agustus 2024 – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, memberikan arahan penting bagi ratusan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Labuan Bajo. Arahan ini berfokus pada prosedur yang benar jika mereka berminat menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Hal ini disampaikan guna menjamin keselamatan dan hak-hak mereka saat bekerja di negara tujuan.
Kuliah umum bertajuk “Migran Kompeten-Migrasi Aman Dari Vokasi Untuk Dunia” ini diselenggarakan di SMKN 1 Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (08/8). Karding menegaskan bahwa banyak kasus kekerasan yang dialami PMI terjadi karena mereka berangkat secara non-prosedural. Ia menekankan bahwa keberangkatan melalui jalur resmi akan memastikan data mereka tercatat oleh negara, sehingga perlindungan dapat diberikan secara menyeluruh.
Pemerintah berkomitmen untuk melindungi setiap Pekerja Migran Indonesia yang berangkat sesuai prosedur. Perlindungan ini mencakup pemenuhan hak ketenagakerjaan, jaminan keselamatan, hingga bantuan hukum jika diperlukan. Ini menjadi fundamental untuk menciptakan migrasi yang aman dan bermartabat bagi setiap warga negara.
Pentingnya Jalur Prosedural dan Perlindungan PMI
Abdul Kadir Karding secara tegas menyatakan bahwa keberangkatan Pekerja Migran Indonesia secara non-prosedural merupakan akar dari berbagai permasalahan, termasuk kekerasan dan eksploitasi. Ketika seorang pekerja tidak terdaftar secara resmi, negara akan kesulitan untuk melacak dan memberikan bantuan saat terjadi masalah. Oleh karena itu, mengikuti prosedur yang berlaku adalah langkah krusial untuk memastikan keamanan dan perlindungan.
PMI yang berangkat melalui jalur resmi akan mendapatkan perlindungan komprehensif dari negara. Perlindungan ini tidak hanya mencakup aspek hukum dan ketenagakerjaan, tetapi juga dukungan sosial dan kesehatan. Data yang tercatat memungkinkan pemerintah untuk memantau kondisi pekerja dan bertindak cepat jika ada indikasi pelanggaran hak.
Karding juga menambahkan bahwa dengan prosedur yang benar, PMI akan memiliki jaminan atas hak-hak ketenagakerjaan mereka, seperti upah yang layak, jam kerja yang jelas, dan kondisi kerja yang aman. Ini berbeda jauh dengan mereka yang berangkat tanpa prosedur, yang sering kali rentan terhadap penipuan dan pelanggaran hak.
Peluang dan Keuntungan Bekerja di Luar Negeri
Menteri P2MI memaparkan berbagai peluang menarik bagi pelajar SMK yang ingin bekerja di luar negeri. Salah satu daya tarik utama adalah potensi upah yang tinggi, jauh melampaui rata-rata gaji di dalam negeri. Ia mencontohkan, seorang perawat di Jepang dapat memperoleh upah hingga Rp25 juta per bulan, sementara di Amerika dan Kanada, angkanya bisa mencapai Rp50 juta hingga Rp100 juta per bulan.
Selain sektor kesehatan, peluang kerja juga terbuka lebar di berbagai bidang lain seperti perikanan, jasa pelayanan, dan industri. Karding menjelaskan bahwa banyak negara maju menghadapi masalah populasi menua, yang menyebabkan kekurangan angkatan kerja produktif. Jepang, misalnya, diproyeksikan kekurangan 900 ribu angkatan kerja dalam enam tahun ke depan, menciptakan celah besar bagi Pekerja Migran Indonesia.
Selain upah yang menggiurkan, bekerja di luar negeri juga menawarkan keuntungan non-finansial yang signifikan. PMI dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru, meningkatkan keterampilan, serta memperluas jaringan internasional. Pengalaman ini sangat berharga dan dapat menjadi modal saat kembali ke tanah air, bahkan membantu dalam pengembangan bisnis atau karier di masa depan.
Kesiapan Diri dan Citra Bangsa
Abdul Kadir Karding juga berpesan agar para pelajar yang berminat menjadi Pekerja Migran Indonesia meningkatkan kemampuan di bidang jasa atau pekerjaan yang akan ditekuni, serta menguasai bahasa asing. Kemampuan ini sangat penting untuk bersaing di pasar kerja global dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Peningkatan kompetensi akan membuat PMI lebih profesional dan dihargai di negara tujuan.
Tidak kalah penting, ia menekankan pentingnya menjaga sikap, mental, dan etika saat bekerja di negara tujuan. Memahami budaya setempat dan menjunjung tinggi nilai-nilai lokal adalah kunci untuk menghindari kesalahpahaman dan menciptakan hubungan baik. “Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung” menjadi prinsip yang harus dipegang teguh oleh setiap PMI.
PMI yang berangkat secara prosedural dan bekerja secara profesional juga memiliki peran penting sebagai duta bangsa. Dengan menunjukkan citra Indonesia sebagai negara yang ulet, sopan, ramah, jujur, dan pekerja keras, mereka turut mempromosikan keindahan alam, budaya, dan keanekaragaman Indonesia di mata dunia. Kontribusi ini sangat membantu dalam meningkatkan reputasi bangsa di kancah internasional.