Harga TBS Sawit Bengkulu Februari 2025: Rp2.640/kg
Pemerintah Provinsi Bengkulu menetapkan harga jual TBS sawit Rp2.640 per kilogram untuk periode Februari 2025, turun dari periode sebelumnya, dipengaruhi oleh laporan penjualan CPO, PK, dan faktor lainnya.

Harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Bengkulu untuk bulan Februari 2025 telah resmi ditetapkan. Pemerintah Provinsi Bengkulu mengumumkan harga tersebut sebesar Rp2.640 per kilogram untuk kelapa sawit berusia tanam 10 hingga 20 tahun. Pengumuman ini disampaikan pada Sabtu lalu di Kota Bengkulu.
Keputusan penetapan harga ini dihasilkan setelah dilakukan rapat bersama asosiasi sawit, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Bengkulu. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesi, menjelaskan proses tersebut. Data yang digunakan berasal dari 14 dari 31 pabrik kelapa sawit yang beroperasi di provinsi tersebut. Data ini mencakup indeks 'K', penjualan Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK), dan cangkang.
Namun, Bickman menjelaskan adanya kendala dalam perhitungan harga. Beberapa perusahaan tidak memasukkan cangkang dalam perhitungan karena memang tidak menjualnya. Hal ini sedikit mempengaruhi angka akhir penetapan harga TBS sawit. Meskipun demikian, proses penetapan harga tetap berjalan transparan dan melibatkan berbagai pihak terkait.
Pentingnya kemitraan antara petani dan pabrik minyak sawit (PMS) juga ditekankan. Kemitraan ini diharapkan dapat melindungi petani dari manipulasi harga oleh tengkulak dan memastikan harga TBS tetap sesuai standar. Dengan kemitraan yang kuat, petani dapat meningkatkan daya tawar mereka dan meningkatkan kesejahteraan mereka, terutama di tengah fluktuasi harga yang sering terjadi.
Penurunan harga TBS sawit di Februari 2025 ini dipengaruhi oleh laporan invoice penjualan produk turunan kelapa sawit yang disampaikan oleh perusahaan. Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan harga di bulan Desember 2024 yang mencapai Rp3.110 per kilogram. Perbedaan harga ini cukup signifikan dan perlu dikaji lebih lanjut.
Sebagai perbandingan, harga TBS di bulan Desember 2024 mengalami kenaikan dibandingkan bulan November 2024. Pada November, harga berada di angka Rp3.070 per kilogram, kemudian naik menjadi Rp3.110 per kilogram di bulan Desember. Kenaikan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain mulai dijualnya cangkang sawit oleh beberapa perusahaan dan peningkatan kualitas produksi sawit di Bengkulu.
Sub Koordinator Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan Bidang Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Yuhan Syahmeri, menambahkan bahwa peningkatan kesadaran perusahaan dalam pelaporan kegiatan usaha juga turut berkontribusi terhadap kenaikan harga TBS di bulan Desember 2024. Transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas harga.
Kesimpulannya, penetapan harga TBS sawit di Bengkulu untuk Februari 2025 di angka Rp2.640 per kilogram mencerminkan dinamika pasar kelapa sawit. Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan petani sangat krusial dalam menghadapi fluktuasi harga dan memastikan kesejahteraan petani kelapa sawit tetap terjaga.