IHSG Menguat 0,66 Persen di Tengah Pasar Wait and See Pertemuan Danantara
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ditopang oleh optimisme pasar terhadap hasil pertemuan Danantara dan rencana strategis pemerintah.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat 44,06 poin atau 0,66 persen ke posisi 6.722,97. Penguatan ini terjadi di tengah sikap wait and see pelaku pasar terhadap hasil pertemuan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama Presiden Prabowo Subianto di Jakarta Convention Center. Kenaikan IHSG juga dipengaruhi oleh perkembangan positif dari kebijakan pemerintah dan respon pasar terhadap langkah China dalam menghadapi perang dagang AS-China.
Pertemuan Danantara yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto bertujuan memperkuat koordinasi antar perusahaan dan mengidentifikasi peluang investasi baru di sektor prioritas. Pelaku pasar berharap pertemuan ini akan meningkatkan sinergi dan kolaborasi BUMN, serta meningkatkan kepercayaan investor. Hal ini dinilai sebagai langkah strategis pemerintah pasca berdirinya BPI Danantara, yang diharapkan dapat menarik investasi domestik dan asing, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, pasar internasional juga menjadi faktor pendorong. Meskipun ketidakpastian global masih ada, respon positif terhadap janji pemerintah China untuk mendukung eksportir yang terdampak tarif AS memberikan sentimen positif. China berjanji memberikan akses ke pinjaman dan meningkatkan konsumsi domestik untuk mengurangi dampak negatif perang dagang. Langkah ini dinilai sebagai upaya stabilisasi ekonomi dalam negeri di tengah ketidakpastian perang dagang.
Pertemuan Danantara dan Dampaknya terhadap IHSG
Pertemuan Town Hall Meeting Danantara bersama BUMN dan Presiden Prabowo Subianto menjadi sorotan utama pasar. Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan bahwa pasar menantikan informasi hasil pertemuan tersebut. Ekspektasi positif terhadap hasil pertemuan ini berkontribusi pada penguatan IHSG. Para pelaku pasar berharap pertemuan ini akan menghasilkan langkah-langkah konkret yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kepercayaan investor.
Total aset Danantara yang besar diharapkan dapat menarik investasi signifikan, baik dari dalam maupun luar negeri. Peningkatan investasi ini diproyeksikan akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan pasar keuangan Indonesia. Pertemuan ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global.
Meskipun optimisme terhadap pertemuan Danantara cukup tinggi, pelaku pasar juga tetap memonitor perkembangan ekonomi global. Data ekonomi Amerika Serikat, seperti laporan pekerjaan April, angka PDB kuartal pertama, dan pengukur inflasi PCE, tetap menjadi perhatian. Data-data ini akan memberikan gambaran dampak awal tarif Presiden Donald Trump dan menjadi acuan kebijakan moneter The Fed.
Perkembangan Pasar Regional dan Sektoral
Selain perkembangan domestik, pasar regional juga turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Indeks Nikkei menguat 646,75 poin atau 0,65 persen, sementara indeks Shanghai melemah 1,28 poin atau 0,04 persen. Indeks Kuala Lumpur menguat 0,29 poin dan indeks Straits Times melemah 0,23 persen. Pergerakan IHSG mencerminkan dinamika pasar regional yang beragam.
Secara sektoral, sembilan sektor di IHSG menguat, dengan sektor energi memimpin kenaikan sebesar 1,30 persen, diikuti sektor keuangan dan barang konsumsi non primer. Hanya sektor teknologi dan barang baku yang mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0,53 persen dan 0,03 persen. Pergerakan sektoral ini menunjukkan adanya rotasi investasi di pasar saham.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar antara lain IOTF, KOBX, DATA, PGUN, dan GTRA. Sebaliknya, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah SMIL, WAPO, TAXI, KOTA, dan TARA. Pergerakan saham individual ini mencerminkan kinerja perusahaan masing-masing dan sentimen pasar terhadap sektor terkait.
Volume perdagangan saham tercatat sebanyak 1.190.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,90 miliar lembar saham senilai Rp10,06 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, 400 saham naik, 235 saham menurun, dan 324 saham tidak bergerak nilainya.
Kesimpulannya, penguatan IHSG pada Senin didorong oleh optimisme terhadap hasil pertemuan Danantara, langkah strategis pemerintah, dan respon positif terhadap kebijakan China dalam menghadapi perang dagang. Namun, pelaku pasar tetap memonitor perkembangan ekonomi global dan data ekonomi AS untuk mengantisipasi potensi perubahan sentimen.