IHSG Menguat 3,8 Persen! RUPST Big Banks Jadi Penopang Kenaikan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan, ditopang oleh hasil positif Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bank-bank besar Indonesia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil ditutup menguat pada Rabu sore, 26 Maret 2024. Penguatan ini ditopang oleh hasil positif dari rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) sejumlah bank besar atau yang sering disebut big banks di Indonesia. IHSG naik signifikan sebesar 236,74 poin atau 3,80 persen, menutup perdagangan pada posisi 6.472,36. Kenaikan ini juga berdampak pada indeks LQ45 yang naik 34,13 poin atau 4,90 persen ke posisi 731,14.
Menurut Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas, "Reboundnya IHSG senada dengan momentum RUPST Big Banks." Pernyataan ini menjelaskan korelasi positif antara kinerja RUPST bank-bank besar dan penguatan IHSG. Keempat bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) yaitu BRI, Mandiri, BNI, dan BTN telah melaksanakan RUPST selama tiga hari berturut-turut, mulai Senin hingga Rabu. Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST tersebut memberikan sentimen positif bagi pasar.
RUPST tersebut menghasilkan keputusan penting yang berdampak pada pasar saham. Keempat bank tersebut sepakat untuk membagikan dividen dan melakukan aksi buyback saham, kecuali BTN yang hanya membagikan dividen. Pembagian dividen dan aksi buyback ini menunjukkan kepercayaan diri bank-bank tersebut terhadap kinerja dan prospek bisnis mereka di masa mendatang, sehingga mendorong investor untuk meningkatkan kepercayaan dan minat berinvestasi di sektor perbankan.
Hasil RUPST Big Banks dan Dampaknya terhadap IHSG
Hasil RUPST dari keempat bank Himbara menunjukkan angka-angka yang signifikan. BBRI misalnya, menyepakati pembagian dividen sebesar Rp51,73 triliun atau 86,02 persen dari laba bersih tahun buku 2024. Sementara itu, BMRI menyetujui pembagian dividen sebesar Rp43,5 triliun atau 78 persen dari laba bersih tahun buku 2024. BBNI juga memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp13,95 triliun atau 65 persen dari laba bersih tahun buku 2024. Hanya BTN yang membagikan dividen lebih rendah, yaitu sebesar Rp751,83 miliar atau 25 persen dari laba bersih tahun buku 2024.
Selain pembagian dividen, aksi buyback saham juga dilakukan oleh tiga dari empat bank Himbara. BBRI menyetujui rencana buyback saham hingga maksimal Rp3 triliun, BMRI hingga Rp1,17 triliun, dan BBNI hingga Rp1,5 triliun. Aksi buyback ini menunjukkan komitmen bank-bank tersebut untuk meningkatkan nilai saham mereka di pasar.
Keputusan pembagian dividen dan aksi buyback ini memberikan sinyal positif kepada pasar, yang kemudian mendorong peningkatan indeks IHSG. Para investor merespon positif keputusan tersebut, yang tercermin dalam kenaikan signifikan IHSG sepanjang hari perdagangan.
Pergerakan IHSG Sepanjang Hari dan Performa Sektoral
IHSG dibuka menguat dan mempertahankan posisi positif hingga penutupan sesi pertama. Tren positif ini berlanjut hingga penutupan sesi kedua. Sepuluh sektor mengalami penguatan, dengan sektor barang baku memimpin kenaikan sebesar 4,24 persen, diikuti sektor keuangan (3,83 persen) dan infrastruktur (3,29 persen). Hanya sektor kesehatan yang mengalami penurunan tipis sebesar 0,03 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar antara lain KRAS, ADHI, WTON, PPRE, dan WEGE. Sebaliknya, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah TRUS, DADA, MDRN, NINE, dan FLMC. Total frekuensi perdagangan mencapai 1.109.000 kali transaksi, dengan volume perdagangan 30,38 miliar lembar saham senilai Rp34,41 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, 554 saham naik, 123 saham turun, dan 281 saham stagnan.
Pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh pergerakan bursa saham regional Asia. Indeks Nikkei menguat 0,65 persen, indeks Straits Times menguat 0,23 persen, sementara indeks Shanghai melemah 0,04 persen dan indeks Kuala Lumpur menguat 0,29 persen.
Kesimpulan
Penguatan IHSG yang signifikan pada Rabu, 26 Maret 2024, terutama didorong oleh hasil positif RUPST big banks. Keputusan pembagian dividen dan aksi buyback saham memberikan sentimen positif yang mendorong investor untuk meningkatkan kepercayaan dan aktivitas perdagangan. Kenaikan ini menunjukkan optimisme pasar terhadap kinerja sektor perbankan dan prospek ekonomi Indonesia secara keseluruhan.