Imlek Batam: Potensi Wisata Budaya yang Perlu Dioptimalkan
Pemerintah Kota Batam perlu mengoptimalkan perayaan Imlek sebagai daya tarik wisata budaya dengan menampilkan keunikannya dan melibatkan komunitas lokal, guna meningkatkan perekonomian dan menarik wisatawan mancanegara.
Imlek di Batam: Lebih dari Sekedar Perayaan Tahunan
Pengamat sejarah dan dosen UNRIKA, Wahyu Tero Primadona, mendorong pemerintah kota Batam untuk lebih menonjolkan keunikan perayaan Imlek di kota tersebut. Perayaan Imlek 2576 pada 29 Januari 2025 menjadi momentum penting untuk mengembangkan potensi wisata budaya yang ada. Bukan sekadar rutinitas tahunan, Imlek di Batam perlu dikemas menarik dan masuk dalam kalender wisata nasional, bahkan internasional.
Keunikan Imlek Khas Batam: Sejarah dan Budaya yang Kaya
Menurut Wahyu, komunitas Tionghoa telah lama bermukim di Batam, misalnya di Pulau Buluh sejak abad ke-19. Bukti sejarah ini terlihat dari keberadaan Vihara Samudera Bhakti yang dibangun sekitar tahun 1880. Perayaan Imlek di Batam pun sudah lama terintegrasi dengan budaya Melayu dan etnis lain, menciptakan karakter kota yang unik dan madani. Keberagaman inilah yang perlu diangkat sebagai identitas khas Batam.
Potensi Ekonomi yang Menjanjikan
Selain aspek budaya, Imlek di Batam juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Lonjakan permintaan terhadap ikan dingkis, simbol kemakmuran dalam budaya Tionghoa, memberikan peluang bagi nelayan lokal. Harga ikan dingkis bisa mencapai ratusan ribu hingga mendekati satu juta rupiah saat Imlek. Pertunjukan barongsai dan seni budaya lainnya juga mampu mendongkrak perekonomian di pusat perbelanjaan dan kawasan wisata.
Inspirasi dari Bagansiapiapi: Event Wisata yang Unik
Wahyu mencontohkan kesuksesan Bagansiapiapi dengan tradisi Bakar Tongkang yang menarik wisatawan mancanegara. Batam pun dapat menciptakan event serupa yang unik dan khas, menjadi daya tarik wisata tahunan. Dengan pengembangan yang tepat, perayaan Imlek di Batam dapat menjadi atraksi wisata unggulan, sekaligus memperkenalkan keunikan budaya lokal kepada dunia.
Kesimpulan: Kolaborasi dan Pengembangan Berkelanjutan
Dengan mengoptimalkan potensi budaya dan ekonomi, serta didukung oleh pemerintah kota, perayaan Imlek di Batam dapat menjadi event yang lebih meriah dan berdampak positif. Kolaborasi antara pemerintah, komunitas Tionghoa, dan pelaku wisata sangat penting untuk mewujudkan potensi ini. Pengembangan berkelanjutan akan memastikan agar Imlek di Batam tetap lestari dan menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.