Indonesia dan Norwegia Jajaki Kerja Sama Rehabilitasi Mangrove
Indonesia dan Norwegia berencana melakukan kerja sama dalam rehabilitasi mangrove dan perdagangan karbon, dengan proyek percontohan di Demak, Jawa Tengah, yang telah berhasil.

Indonesia dan Norwegia tengah menjajaki kerja sama dalam upaya rehabilitasi mangrove dan perdagangan karbon. Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Wakil Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Diaz Hendropriyono, dan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, di Jakarta pada hari Rabu. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk mengeksplorasi potensi kerja sama dalam upaya pelestarian lingkungan yang krusial ini.
Wakil Menteri Hendropriyono menjelaskan bahwa pembahasan difokuskan pada pemanfaatan mangrove untuk mengatasi abrasi pantai, khususnya di pesisir utara Jawa. Ia memaparkan rencana pemerintah untuk menanam mangrove di daerah pesisir yang rentan terhadap abrasi, seperti di Demak, Jawa Tengah. Proyek ini merupakan langkah strategis untuk melindungi wilayah pesisir dari dampak perubahan iklim.
Suksesnya proyek percontohan di Demak menjadi bukti nyata akan efektivitas penanaman mangrove. Pemerintah berencana untuk melanjutkan proyek penanaman mangrove di 33 provinsi lainnya di Indonesia. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim yang lebih luas.
Kerja Sama Rehabilitasi Mangrove: Harapan dan Tantangan
Kerja sama dengan Norwegia diharapkan dapat mempercepat dan memperluas program rehabilitasi mangrove di Indonesia. Norwegia, sebagai negara dengan komitmen kuat terhadap isu lingkungan, dapat memberikan dukungan teknis dan pendanaan yang signifikan. Kemitraan ini akan meningkatkan kapasitas Indonesia dalam pengelolaan mangrove secara berkelanjutan.
Proyek percontohan seluas 700 hektar di Demak akan terus dipantau oleh Kementerian Lingkungan Hidup selama tiga tahun ke depan. Pantauan ini bertujuan untuk memastikan keberhasilan proyek dan mengumpulkan data untuk pengembangan proyek serupa di daerah lain. Data yang dikumpulkan akan menjadi acuan penting dalam perencanaan dan pelaksanaan program rehabilitasi mangrove di masa mendatang.
Melalui proyek ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kapasitas lingkungan dalam menghadapi perubahan iklim yang terus berlangsung. Rehabilitasi mangrove tidak hanya bermanfaat untuk mencegah abrasi pantai, tetapi juga berperan penting dalam penyerapan karbon dan menjaga keanekaragaman hayati.
Potensi Mangrove Indonesia dan Perdagangan Karbon
Indonesia memiliki potensi mangrove yang sangat besar. Berdasarkan Peta Mangrove Nasional 2024, luas area mangrove di Indonesia mencapai 3,5 juta hektar, atau sekitar 23 persen dari total luas mangrove dunia. Dari total tersebut, 2,7 juta hektar berada di kawasan hutan, sedangkan 701 ribu hektar berada di luar kawasan hutan.
Papua, Kalimantan, dan Sumatra merupakan tiga pulau terbesar di Indonesia dengan area mangrove terluas. Potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal melalui kerja sama internasional, termasuk dengan Norwegia, untuk mengembangkan program perdagangan karbon berbasis mangrove. Hal ini akan memberikan insentif ekonomi bagi upaya pelestarian mangrove dan berkontribusi pada upaya global dalam melawan perubahan iklim.
Kerja sama ini juga membuka peluang bagi pengembangan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan mangrove. Pertukaran pengetahuan dan teknologi antara Indonesia dan Norwegia dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas program rehabilitasi mangrove. Dengan demikian, upaya pelestarian mangrove dapat dilakukan secara lebih terukur dan berkelanjutan.
Keberhasilan proyek rehabilitasi mangrove di Demak menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan dukungan internasional, Indonesia dapat memperluas program ini dan mencapai target yang lebih ambisius dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.