Inflasi AS Rendah, Harga Bitcoin Tembus 104.700 Dolar AS!
Lonjakan harga Bitcoin hingga 104.700 dolar AS didorong inflasi AS yang rendah dan sentimen positif pasar, meskipun investor tetap waspada.

Harga Bitcoin melonjak hingga menyentuh angka 104.700 dolar AS pada 14 Mei 2023. Reku Fahmi Almuttaqin, analis, menjelaskan bahwa lonjakan ini didorong oleh beberapa faktor utama, terutama data inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS yang lebih rendah dari perkiraan, yaitu 2,3 persen, lebih rendah dari ekspektasi 2,4 persen. Kejadian ini terjadi di Jakarta dan menjadi sorotan pasar keuangan global.
Penurunan inflasi AS ini memicu optimisme di pasar kripto dan saham AS. Fahmi menyatakan, "Terlepas dari ketidakpastian terkait dampak kebijakan dagang Presiden Trump yang masih membayangi, perkembangan tersebut menggambarkan kondisi ekonomi AS yang masih cukup solid." Sentimen positif ini diperkuat oleh pernyataan optimis dari Presiden Trump dan bergabungnya Coinbase ke indeks S&P 500.
Lonjakan harga Bitcoin ini juga diikuti oleh kenaikan harga Ethereum hingga 9 persen ke angka 2.700 dolar AS, memimpin kenaikan altcoin lainnya. Kenaikan ini menunjukkan dampak positif dari sentimen pasar yang membaik terhadap aset kripto secara keseluruhan.
Sentimen Positif Pasar dan Kenaikan Saham AS
Berita positif dari AS juga berdampak pada pasar saham. Saham Coinbase (COIN) misalnya, meroket hingga 24 persen karena prediksi aliran dana baru hingga 16 miliar dolar AS dari perusahaan pengelola dana yang mengikuti indeks S&P 500. S&P 500 sendiri naik 0,7 persen, menandai kinerja positif pertama kalinya sejak Februari.
Saham teknologi juga mengalami kenaikan signifikan. Palantir naik 8,1 persen, Super Micro Computer 16 persen, Tesla 4,9 persen, dan Nvidia 5,6 persen. Kenaikan ini turut mendorong Nasdaq menguat 1,6 persen, meskipun Dow Jones turun 0,6 persen akibat penurunan saham UnitedHealth setelah pengunduran diri CEO-nya.
Kesepakatan dagang AS dengan Inggris dan China, serta pelonggaran tarif barang bernilai rendah dari China, juga memberikan sinyal positif bagi pasar. Namun, investor tetap berhati-hati, terlihat dari kenaikan harga emas sebagai aset lindung nilai sebesar 0,6 persen ke 3.240,30 dolar AS.
Waspada dan Strategi Investasi
Meskipun tren positif terlihat, Fahmi mengingatkan potensi resistensi pada harga 106.000 dolar AS. Ia menjelaskan, "Investor tradisional AS juga terlihat melakukan profit taking dan hold pada investasi Bitcoin mereka yang direfleksikan oleh aliran dana masuk neto pada instrumen ETF Bitcoin spot sebesar -91,4 juta dolar AS pada Selasa kemarin, menyudahi tren netflow positif beruntun pada instrumen tersebut selama empat hari sebelumnya." Pasar, menurutnya, membutuhkan katalis baru untuk melanjutkan reli.
Beberapa potensi katalis yang dapat mendorong pasar antara lain kebijakan perdagangan AS yang lebih akomodatif, kebijakan pro-kripto AS yang signifikan, dan optimisme The Fed untuk menurunkan suku bunga. Fahmi menyarankan beberapa strategi investasi bagi investor, disesuaikan dengan profil risiko masing-masing.
Investor konservatif disarankan mengamankan profit dan memantau perkembangan pasar. Sementara investor jangka panjang dapat mempertimbangkan strategi *hold* atau bahkan *buy more*, seperti yang dilakukan oleh Strategy dengan pembelian Bitcoin senilai 1,34 miliar dolar AS baru-baru ini. Diversifikasi aset kripto dan saham AS juga dianjurkan untuk mengoptimalkan strategi.
Saat ini, terdapat fitur yang memudahkan investasi ke aset kripto dan saham AS potensial, misalnya fitur Packs di Reku yang memungkinkan investasi pada berbagai kripto *blue chip* dan ETF saham AS. Fitur ini dilengkapi dengan sistem *rebalancing* untuk menyesuaikan alokasi investasi secara otomatis.