Infrastruktur Bima-Dompu Rusak Parah: Jalan dan Jembatan Terancam Putus
Jalan dan jembatan di sejumlah titik di Kabupaten Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami kerusakan parah dan terancam putus total, terutama di Kecamatan Kilo, yang berdampak pada aksesibilitas dan perekonomian warga.
Jalan dan jembatan rusak di Bima-Dompu, NTB, mengancam aksesibilitas dan perekonomian warga. Sejumlah ruas jalan dan jembatan penghubung antara Kabupaten Dompu dan Bima, khususnya di Kecamatan Kilo, dilaporkan rusak berat bahkan nyaris putus. Permasalahan ini telah berlangsung lama dan diperparah oleh musim hujan serta kondisi lingkungan.
Camat Kilo, Rusdi, mengungkapkan bahwa kerusakan infrastruktur ini sudah berlangsung bertahun-tahun. "Kondisi ini sudah bertahun-tahun kami alami, apalagi kalau lagi musim hujan seperti ini," ujarnya pada Selasa, 28 Januari 2024. Ia menambahkan bahwa kerusakan diperparah oleh faktor alam seperti penggundulan hutan yang memicu banjir, abrasi, dan longsor.
Banjir, longsor dan abrasi kian memperparah kerusakan. Rusdi menjelaskan bahwa musim hujan mengakibatkan banjir di hampir setiap desa di Kecamatan Kilo, disertai longsor, pohon tumbang, dan abrasi di pesisir pantai. Kondisi ini menyebabkan jalanan rusak parah, aspal terkikis, berlubang, dan beberapa jembatan mengalami kerusakan hingga patah.
Kerusakan infrastruktur meningkat drastis. Kepala Desa Mbuju, Sulaiman, menyatakan bahwa kerusakan jalan dan jembatan di desanya meningkat pesat sejak awal tahun 2024. Jumlah titik kerusakan meningkat dari empat menjadi tujuh hingga delapan titik, mencakup jalan, jembatan, dan tanggul sungai yang jebol. Desa Mbuju sendiri merupakan akses utama di Kecamatan Kilo, sehingga kerusakan ini berdampak signifikan.
Bahaya mengintai di jalan dan jembatan rusak. Kepala Desa Kramat, Mutlak, juga melaporkan kondisi serupa di wilayahnya, dengan banjir, ancaman longsor, dan pohon tumbang. Ia menekankan betapa bahayanya kondisi jalan di desanya, yang dipenuhi bebatuan dan tanah, serta jembatan yang nyaris putus di beberapa titik, seperti di Dusun Enca, Rasta Lo, dan Soro Kilo. Kondisi ini semakin memburuk dengan musim panen jagung tiba, karena lalu lintas truk pengangkut hasil panen akan meningkat.
Perbaikan infrastruktur yang lamban. Sejumlah ruas jalan dan jembatan, seperti di Simpang Kore-Kiwu, telah rusak bertahun-tahun tanpa perbaikan. Bahkan, ada jembatan yang baru diperbaiki di pertengahan tahun 2024, kini sudah kembali rusak. Jalan di dekat objek wisata Toro Matompo juga mengalami kerusakan parah, demikian pula jalan dan jembatan di depan SMAN 2 Kilo.
Potensi kecelakaan dan isolasi wilayah. Jalan dan tanggul sungai di Dusun Kambu yang berbatasan dengan Dusun Matompo juga dalam kondisi memprihatinkan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, dikhawatirkan akan meningkatkan risiko kecelakaan dan mengisolasi Kecamatan Kilo yang terletak di ujung utara Kabupaten Dompu.