Jasa Tirta I Kembali Lakukan Flushing di Bendungan Blitar: Optimalkan Daya Tampung dan Aliri 13 Ribu Hektare Lahan Pertanian
Perum Jasa Tirta I melakukan kegiatan flushing di Bendungan Wlingi dan Lodoyo, Blitar, untuk memaksimalkan daya tampung dan meningkatkan irigasi lahan pertanian seluas 13 ribu hektare.

Perum Jasa Tirta I (PJT I) kembali melakukan kegiatan flushing atau penggelontoran sedimen di Bendungan Wlingi dan Lodoyo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kegiatan yang dilakukan mulai 27 April hingga 3 Mei 2025 ini bertujuan untuk mengurangi sedimentasi dan memaksimalkan daya tampung kedua bendungan tersebut. Flushing ini juga memberikan dampak positif bagi irigasi lahan pertanian dan pembangkit listrik tenaga air di wilayah tersebut. Kegiatan ini melibatkan sejumlah alat berat dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Vice Presiden Regional 1 Perum Jasa Tirta I, Ganindra Adi Cahyono, menjelaskan bahwa menjaga kapasitas tampung waduk sangat penting. "Manfaat dari kegiatan flushing ini utamanya menjaga volume kapasitas tampungan air waduk. Kalau dilihat masyarakat dengan kearifan lokalnya memanfaatkan kegiatan ini untuk mendapatkan tambahan pendapatan dari ikan yang mudah ditangkap," ujarnya di Blitar, Minggu. Ia menambahkan bahwa kegiatan flushing rutin dilakukan setiap tahun, namun sempat terhenti selama pandemi COVID-19, mengakibatkan penumpukan sedimen yang mengeras.
Penghentian flushing selama dua tahun akibat pandemi COVID-19 berdampak pada pengerasan sedimen di kedua bendungan. Hal ini berpotensi mengganggu berbagai sektor, termasuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), penyediaan air baku untuk industri, dan sistem irigasi pertanian. Oleh karena itu, PJT I mengerahkan enam ekskavator di Bendungan Wlingi dan dua unit di Bendungan Lodoyo untuk membantu membersihkan endapan yang mengeras. Koordinasi yang intensif juga dilakukan dengan berbagai pihak terkait, termasuk PLTA dan kelompok petani, untuk memastikan kelancaran dan keamanan proses flushing.
Pentingnya Flushing untuk Irigasi dan Pembangkit Listrik
Sucipto Eko Pranoto, Kepala Sub Divisi Operasi dan Pemeliharaan WS Brantas 1 Perum Jasa Tirta I, menjelaskan bahwa air dari Bendungan Wlingi dan Lodoyo mengairi lahan pertanian seluas 13 ribu hektare di Kabupaten Blitar dan Tulungagung. Oleh karena itu, mempertahankan volume air dalam bendungan sangat krusial bagi keberlangsungan pertanian di wilayah tersebut. Proses flushing dilakukan dengan membuka semua pintu air secara bertahap untuk memastikan proses penggelontoran sedimen berjalan optimal dan aman.
"Tiga pintu (Bendungan Wlingi) dibuka semua dan bertahap. Kami pastikan keamanan juga, karena jika turun terlalu banyak stabilnya akan terganggu, terus juga mencari aman untuk hulu. Jika besar hilir juga besar (airnya)," jelas Sucipto. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dan pengawasan untuk menjaga kestabilan bendungan selama proses flushing berlangsung. Pemantauan dilakukan secara ketat untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
Bendungan Wlingi, yang beroperasi sejak 1980, awalnya memiliki kapasitas tampung 5,2 juta meter kubik. Namun, akibat sedimentasi, kapasitasnya berkurang menjadi 2,4 juta meter kubik sebelum flushing dilakukan. Diharapkan, setelah flushing, kapasitasnya akan meningkat sekitar 300 ribu meter kubik, menjadi minimal 2,7 juta meter kubik. Sementara itu, Bendungan Lodoyo, yang awalnya memiliki kapasitas 5,1 juta meter kubik, kini hanya tersisa sekitar 2,1 juta meter kubik (45 persen). Flushing diharapkan dapat menambah volume air hingga 200 ribu meter kubik, sehingga kapasitas minimalnya menjadi 2,3 juta meter kubik.
Perawatan Terpadu Selama Flushing
Selain flushing, Perum Jasa Tirta I juga melakukan perawatan terpadu pada berbagai infrastruktur terkait, termasuk PLTA Wlingi dan Lodoyo, serta PLTM Lodagung. Perawatan ini bertujuan untuk mendeteksi dan memperbaiki kerusakan yang mungkin terjadi, memastikan kelancaran operasional, dan menjaga efisiensi sistem irigasi dan pembangkit listrik. Dengan demikian, kegiatan flushing tidak hanya fokus pada peningkatan daya tampung bendungan, tetapi juga pada pemeliharaan infrastruktur pendukung yang vital bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Kegiatan flushing ini menunjukkan komitmen Perum Jasa Tirta I dalam menjaga kelestarian sumber daya air dan mendukung sektor pertanian serta energi di wilayah Blitar dan sekitarnya. Dengan kapasitas tampung yang optimal, diharapkan dapat menjamin ketersediaan air untuk irigasi lahan pertanian yang luas dan pembangkit listrik tenaga air, sehingga berkontribusi pada ketahanan pangan dan energi di Jawa Timur.