KB Bank Raup Laba Bersih Rp352 Miliar di Kuartal I-2025, Pertumbuhan Kredit Jadi Pendorong Utama
KB Bank membukukan laba bersih Rp352 miliar pada kuartal I-2025, menandai pemulihan signifikan dari kerugian tahun sebelumnya, didorong oleh pertumbuhan kredit yang sehat dan perbaikan kualitas aset.

PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp352 miliar pada kuartal I-2025. Kinerja positif ini menandai sebuah babak baru bagi bank tersebut, mengingat pada periode yang sama tahun lalu, KB Bank justru mengalami kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp827 miliar. Keberhasilan ini diraih berkat transformasi menyeluruh yang dilakukan sejak 2021, pasca bergabungnya KB Bank dengan KB Financial Group (KBFG), institusi keuangan terbesar asal Korea Selatan.
Direktur Utama KB Bank, Woo Yeul Lee, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan buah dari strategi transformasi yang terencana dan terlaksana dengan baik. "Dengan dukungan penuh dari KB Financial Group, kami terus mempercepat transformasi di seluruh lini untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan," ujar Woo Yeul Lee dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (1/5).
Pertumbuhan kredit yang signifikan menjadi salah satu faktor kunci di balik keberhasilan KB Bank. Hal ini menunjukkan peningkatan kepercayaan nasabah dan keberhasilan strategi bisnis yang dijalankan.
Pertumbuhan Kredit dan Perbaikan Kualitas Aset
Pada tingkat entitas induk, KB Bank mencatatkan pertumbuhan kredit yang mengesankan di berbagai segmen. Segmen ritel menjadi pendorong utama dengan peningkatan kredit lancar sebesar 22,68 persen. Segmen korporasi juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 12,14 persen, sementara segmen UMKM tumbuh 3,29 persen. Secara keseluruhan, portofolio kredit lancar tumbuh sebesar 14,87 persen secara tahunan.
Pertumbuhan kredit berkualitas ini berdampak positif pada pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp184 miliar, naik 11,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Margin bunga bersih (NIM) juga mengalami peningkatan menjadi 1,09 persen dari sebelumnya 0,94 persen. Hal ini menunjukkan efisiensi operasional yang semakin membaik.
Tidak hanya itu, KB Bank juga berhasil memperbaiki kualitas asetnya. Rasio kredit berkualitas rendah (LAR) turun signifikan menjadi 23,41 persen dari 34,33 persen pada periode yang sama tahun lalu. Rasio kredit bermasalah (NPL) bruto juga menunjukkan tren perbaikan, membaik menjadi 9,10 persen dari sebelumnya 9,92 persen.
Peningkatan kualitas aset ini menunjukkan langkah-langkah efektif yang diambil KB Bank dalam mengelola risiko kredit dan menjaga stabilitas keuangannya.
Penguatan Likuiditas dan Migrasi Sistem Core Banking
KB Bank juga mencatatkan penguatan likuiditas yang signifikan. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 10,86 persen secara year-on-year menjadi Rp43,83 triliun pada kuartal I-2025. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan dana murah (CASA) sebesar 16,83 persen year-on-year, dari Rp10,60 triliun menjadi Rp12,38 triliun.
Sebagai bagian dari strategi transformasi, KB Bank telah menyelesaikan migrasi sistem core banking ke platform Next Generation Banking System (NGBS). Migrasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, integrasi data yang lebih baik, dan pengambilan keputusan strategis yang lebih cepat. Dengan infrastruktur yang terintegrasi, KB Bank dapat memberikan layanan perbankan yang lebih cepat dan personal kepada nasabahnya.
Migrasi ke NGBS juga membuka peluang bagi KB Bank untuk menghadirkan inovasi dan solusi perbankan yang lebih modern dan sesuai dengan standar global, sejalan dengan DNA KB Financial Group.
Secara keseluruhan, kinerja KB Bank pada kuartal I-2025 menunjukkan pemulihan yang signifikan dan pertumbuhan yang sehat. Strategi transformasi yang terencana dan eksekusi yang efektif telah membuahkan hasil positif, menunjukkan prospek yang cerah bagi masa depan bank ini.