Kelangkaan Elpiji 3 Kg: Warga Antre di SPBU Fatmawati
Kelangkaan elpiji 3 kg di Jakarta Selatan membuat warga rela antre panjang di SPBU Fatmawati, imbas kebijakan baru pemerintah yang melarang penjualan langsung ke pengecer.
Warga Jakarta Selatan rela mengantre panjang di SPBU Fatmawati untuk mendapatkan elpiji 3 kg. Kelangkaan ini terjadi setelah pemerintah memberlakukan kebijakan baru pada 1 Februari 2023, melarang penjualan elpiji subsidi 3 kg langsung ke pengecer. Kebijakan ini bertujuan agar penyaluran subsidi lebih tepat sasaran.
Kasmayanti, salah satu warga yang mengantre, mengaku datang lebih pagi karena khawatir tidak kebagian. Ia biasanya membeli dari pedagang eceran, namun kini terpaksa mengantre di SPBU karena kebijakan tersebut. Ia berharap pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan ini, mengingat kebutuhan elpiji untuk memasak sehari-hari.
Dampak Kebijakan terhadap UMKM
Rochimawati, pemilik UMKM katering, juga merasakan dampak kebijakan ini. Ia harus menempuh jarak 1 kilometer dan membayar lebih mahal, Rp26.000 dari harga normal Rp21.000, untuk mendapatkan elpiji. Kenaikan harga ini terpaksa ia tanggung demi memenuhi pesanan frozen food menjelang bulan puasa. Ia kesulitan karena waktu yang terbuang untuk mengantre, dan berharap pemerintah bisa memastikan elpiji tetap terjangkau bagi pengecer.
Kebijakan Baru Kementerian ESDM
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa mulai 1 Februari 2023, agen resmi Pertamina dilarang menjual elpiji 3 kg kepada pengecer. Pengecer yang ingin menjual elpiji subsidi harus mendaftar sebagai pangkalan resmi Pertamina. Tujuan kebijakan ini adalah untuk memperbaiki sistem distribusi agar lebih terkontrol dan tepat sasaran.
Kesimpulan
Kebijakan baru pemerintah terkait elpiji 3 kg menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat, khususnya di Jakarta Selatan. Kelangkaan dan antrean panjang di SPBU Fatmawati menjadi bukti nyata kesulitan yang dihadapi warga dalam mengakses kebutuhan pokok ini. Perlu evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan ini untuk memastikan ketersediaan dan aksesibilitas elpiji 3 kg tetap terjaga bagi masyarakat.