Stok Elpiji di Lopang Habis Sejam Akibat Kebijakan Baru
Kebijakan baru distribusi elpiji subsidi membuat stok di agen resmi Pertamina di Lopang, Serang, ludes dalam sejam, mengakibatkan antrean panjang dan kesulitan bagi pembeli.
![Stok Elpiji di Lopang Habis Sejam Akibat Kebijakan Baru](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220216.123-stok-elpiji-di-lopang-habis-sejam-akibat-kebijakan-baru-1.jpg)
Kelangkaan Elpiji di Lopang
Stok elpiji 3 kilogram di agen resmi Pertamina di Kelurahan Lopang, Kota Serang, habis terjual hanya dalam satu jam pada Senin, 2 Februari 2024. Kejadian ini merupakan dampak langsung dari kebijakan baru pemerintah terkait pendistribusian subsidi energi yang berlaku sejak Sabtu, 1 Februari 2024. Kondisi ini menimbulkan antrean panjang dan keluhan dari masyarakat.
Dampak Kebijakan Baru
Edi Nursalim, penjual elpiji di agen tersebut, biasanya menyediakan 70 tabung gas melon per hari. Namun, karena kebijakan baru, pembeli membeludak sejak pukul 07.00 WIB dan stok habis hanya dalam satu jam. Kebijakan ini mewajibkan pembeli rumah tangga menunjukkan KTP, sedangkan UMKM harus menunjukkan NIB (Nomor Induk Berusaha) untuk membeli elpiji subsidi. Pembatasan pembelian juga diterapkan; UMKM maksimal 14 tabung per bulan, dan rumah tangga 4 tabung.
Kesulitan Mendapatkan Elpiji
Kodrat, salah satu pembeli, mengaku kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg sejak Minggu, 2 Februari 2024. Setelah stok habis, ia menunggu kedatangan stok baru hingga pukul 11.00 WIB, namun tetap nihil. Ia mengeluhkan lamanya waktu tunggu dan kesulitan mendapatkan gas melon. Harga elpiji 3 kg dipatok Rp19.000-Rp21.000.
Kebijakan Pemerintah dan Tujuannya
Pemerintah menerapkan kebijakan baru ini untuk memastikan pendistribusian subsidi energi tepat sasaran. Mulai 1 Februari 2024, agen resmi Pertamina dilarang menjual elpiji 3 kg kepada pengecer. Pengecer yang ingin menjual elpiji subsidi harus mendaftar sebagai pangkalan resmi Pertamina. Tujuannya adalah untuk memperbaiki sistem distribusi agar lebih terkontrol dan efisien.
Kesimpulan
Kebijakan baru distribusi elpiji subsidi menimbulkan dampak langsung berupa kelangkaan dan antrean panjang di beberapa wilayah, seperti yang terjadi di Lopang, Serang. Meskipun bertujuan baik, implementasinya perlu dievaluasi untuk meminimalisir dampak negatif bagi masyarakat. Ke depannya, sosialisasi yang lebih masif dan pengawasan yang ketat diperlukan agar pendistribusian elpiji subsidi berjalan lancar dan tepat sasaran.