Kemendag Pangkas Anggaran Rp720 Miliar: Fokus Program Prioritas Tetap Jalan
Kementerian Perdagangan (Kemendag) efisiensikan anggaran 2025 sebesar Rp720,63 miliar, atau 38,88 persen dari pagu awal, namun tetap prioritaskan program pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor, dan UMKM.

Jakarta, 13 Februari 2025 - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan pemangkasan anggaran signifikan untuk tahun anggaran 2025. Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menyatakan efisiensi belanja mencapai Rp720,63 miliar, atau sekitar 38,88 persen dari pagu awal sebesar Rp1,85 triliun. Anggaran Kemendag kini menjadi Rp1,13 triliun. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta.
Efisiensi Anggaran dan Fokus Program Kemendag
Pemangkasan anggaran ini merupakan dampak dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 dan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025 yang mendorong efisiensi belanja Kementerian/Lembaga dalam APBN 2025. Awalnya, Kemendag menargetkan efisiensi sebesar Rp812,19 miliar (43,82 persen), namun angka tersebut direvisi menjadi Rp720,63 miliar setelah dilakukan restrukturisasi oleh Kementerian Keuangan.
Meskipun terjadi pengurangan anggaran yang cukup besar, Menteri Budi menegaskan komitmen Kemendag untuk tetap fokus pada program-program prioritas. "Adapun efisiensi pada anggaran tersebut, kami tetap fokus pada program kerja Kementerian Perdagangan, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan UMKM BISA ekspor," tegasnya dalam rapat tersebut.
Dari total anggaran Rp1,13 triliun, belanja pegawai dialokasikan sebesar Rp694,03 miliar, dan belanja operasional sebesar Rp438,60 miliar. Perlu dicatat, anggaran belanja pegawai tersebut belum termasuk gaji Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang mencapai Rp71 miliar.
Dampak dan Strategi Kemendag
Pemotongan anggaran yang signifikan ini tentu akan berdampak pada berbagai kegiatan di Kemendag. Namun, Kemendag tampaknya telah menyiapkan strategi untuk tetap menjalankan program-program utamanya. Detail strategi adaptasi terhadap pemotongan anggaran ini belum dijelaskan secara rinci, namun fokus pada program prioritas menunjukkan prioritas Kemendag dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Langkah efisiensi ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran negara. Dengan adanya pemangkasan anggaran, Kemendag diharapkan dapat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran yang tersisa menjadi kunci keberhasilan strategi ini.
Kesimpulan
Pemangkasan anggaran Kemendag sebesar Rp720,63 miliar merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melakukan efisiensi belanja negara. Meskipun terjadi pengurangan yang cukup besar, Kemendag berkomitmen untuk tetap fokus pada program-program prioritas, seperti pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan pemberdayaan UMKM. Keberhasilan strategi ini bergantung pada kemampuan Kemendag dalam mengelola anggaran yang tersisa secara efektif dan efisien.