KKP Cetak SDM Unggul Perikanan Lewat Program Belajar Berbasis Riset
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Program Pembelajaran Taruna Berprestasi (PTB) berbasis riset untuk mencetak SDM unggul dan inovatif di sektor kelautan dan perikanan.
![KKP Cetak SDM Unggul Perikanan Lewat Program Belajar Berbasis Riset](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000021.718-kkp-cetak-sdm-unggul-perikanan-lewat-program-belajar-berbasis-riset-1.jpeg)
Jakarta, 11 Februari 2024 - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sektor kelautan dan perikanan. Langkah nyata ini diwujudkan melalui Program Pembelajaran Taruna Berprestasi (PTB), sebuah program belajar berbasis riset yang inovatif.
Program yang diselenggarakan di Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP) ini bertujuan mencetak lulusan vokasi yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu berinovasi dan berkontribusi pada kemajuan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) KKP, I Nyoman Radiarta, menekankan pentingnya program ini dalam menciptakan SDM unggul. "Kami ingin mencetak SDM unggul yang tidak hanya siap bekerja tetapi juga mampu berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Unggulan
PTB merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Unggulan dan berlangsung selama enam bulan, tepatnya dari 13 Januari hingga 20 Juni 2025. Program ini juga sejalan dengan upaya mendukung implementasi Ocean Institute of Indonesia (OII). Program ini terbuka bagi taruna/taruni terbaik dari Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPH), Teknik Pengolahan Produk Perikanan (TPPP), dan Pengolahan Hasil Laut (PHL) di Politeknik Kelautan dan Perikanan.
Para peserta akan mendapatkan pengalaman belajar intensif setara 20 SKS, dibimbing langsung oleh para ahli, dosen, dan praktisi industri. Pendekatan praktis menjadi kunci utama program ini, seperti yang ditekankan oleh Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan KKP, Alan Koropitan. "Lebih dari sekadar teori di kelas, peserta dibimbing untuk mengembangkan produk berbasis riset yang memiliki nilai ekonomi tinggi," jelasnya.
Pengembangan Produk Berbasis Riset
Selama program, para taruna/taruni akan mempraktikkan keterampilan mengolah dan mendiversifikasi produk perikanan, khususnya berbasis ikan dan rumput laut. Mereka juga akan mempelajari dan menerapkan teknologi fermentasi dan ekstraksi protein untuk meningkatkan nilai tambah produk kelautan. Hal ini sejalan dengan visi KKP untuk meningkatkan nilai ekonomi produk perikanan Indonesia.
Kepala BBRP2BKP, Langgeng Nurdiansah, menambahkan bahwa program ini memberikan kesempatan emas bagi para taruna/taruni untuk mendapatkan pengalaman praktis di laboratorium dan workshop yang canggih. BBRP2BKP menyediakan fasilitas lengkap, mulai dari laboratorium kimia, bioteknologi, mikrobiologi, pengolahan, pengemasan, fisik, pilot plant, instrumen, hingga culture collection. Semua ini didukung oleh instruktur yang kompeten dan berpengalaman.
Dukungan Menteri Kelautan dan Perikanan
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, memberikan apresiasi tinggi terhadap program PTB. Beliau menilai program ini sebagai langkah nyata KKP dalam memperkuat SDM sektor kelautan dan perikanan. "Program ini adalah contoh bagaimana pendidikan vokasi harus berorientasi pada kebutuhan industri, mendorong inovasi, dan menghasilkan tenaga kerja yang benar-benar siap pakai," kata Menteri Trenggono.
Dengan demikian, Program Pembelajaran Taruna Berprestasi (PTB) diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas, inovatif, dan siap menghadapi tantangan di sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Program ini menjadi bukti nyata komitmen KKP dalam membangun SDM unggul untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.