KKP Usut Profesional Kasus Pagar Laut Tangerang: Denda dan Proses Hukum Menanti Pelaku
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyelidiki secara profesional dan transparan kasus pagar laut ilegal sepanjang 30,16 km di perairan Tangerang, dengan ancaman denda dan proses hukum bagi pelakunya.

Misteri Pagar Laut Tangerang: Penyelidikan Profesional oleh KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan penyelidikan terkait pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten, dilakukan secara profesional dan transparan. Staf Khusus Menteri KKP, Doni Ismanto Darwin, menegaskan komitmen KKP untuk menyelesaikan kasus ini sesuai koridor hukum. Proses pemeriksaan terhadap sejumlah nelayan pun telah dimulai.
Siapa yang Bertanggung Jawab?
KKP telah memanggil beberapa nelayan untuk dimintai keterangan. Meski Doni enggan menyebutkan identitas mereka, proses pemeriksaan masih berlangsung. Informasi detail terkait materi pemeriksaan juga belum diungkap, mengingat proses penyelidikan masih panjang. Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, memastikan pelaku akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku, termasuk denda dan potensi pelaporan ke kepolisian jika ditemukan unsur pidana. Pemeriksaan terhadap pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas pembangunan pagar laut sedang berlangsung di kantor KKP.
Tanggapan Publik dan Dorongan Pansus
Kasus ini menarik perhatian publik, bahkan Anggota Komisi II DPR RI, Rahmat Saleh, mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut tuntas kasus ini. Rahmat menyoroti kegaduhan yang ditimbulkan, serta potensi erosi kepercayaan publik terhadap pemerintah dalam hal pengelolaan ruang laut dan penegakan hukum. Ia juga mengapresiasi langkah cepat Presiden dalam memerintahkan pembongkaran pagar laut tersebut.
Status Legalitas dan Sertifikat Tanah
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Nusron Wahid, mengungkapkan bahwa sebanyak 263 Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) telah diterbitkan untuk lahan di area pagar laut tersebut. SHGB tersebut dimiliki oleh dua perusahaan swasta dan beberapa individu. Selain SHGB, juga ditemukan 17 Sertifikat Hak Milik (SHM). Nusron berjanji akan memeriksa prosedur penerbitan sertifikat tersebut.
Kesimpulan: Langkah Tegas KKP
Penyelidikan KKP terhadap kasus pagar laut ilegal di Tangerang menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas. Ancaman sanksi tegas, baik denda maupun proses hukum, diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Transparansi dalam proses penyelidikan menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik.