KPK Periksa Advokat Donny Tri Terkait Kasus Harun Masiku
Advokat Donny Tri Istiqomah diperiksa KPK sebagai saksi terkait kasus suap Harun Masiku, termasuk dugaan keterlibatan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dalam perintangan penyidikan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil advokat Donny Tri Istiqomah untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan buronan Harun Masiku. Pemeriksaan dilakukan pada Senin, 20 Januari 2024, di Gedung Merah Putih KPK. Selain Donny Tri, KPK juga memeriksa beberapa saksi lain, antara lain Sintia Yuliantika, Patrisius Hitong, dan Donfiri Jatnika.
Kasus ini berpusat pada dugaan suap yang dilakukan Harun Masiku untuk mengamankan posisinya sebagai anggota DPR RI. Peran Donny Tri dalam kasus ini signifikan, mengingat penetapan dirinya sebagai tersangka pada 24 Desember 2024. Hal ini diungkap oleh Ketua KPK, Setyo Budiyanto. Menurut Setyo, Donny Tri diduga melobi anggota KPU, Wahyu Setiawan, atas arahan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Keterlibatan Hasto Kristiyanto
Hasto Kristiyanto juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Ia diduga mengendalikan Donny Tri untuk melakukan lobi dan juga turut terlibat dalam aktifitas memberikan uang suap kepada Wahyu Setiawan melalui Agustiani Tio Fridelina. Total uang suap yang diberikan mencapai 19.000 dolar Singapura dan 38.350 dolar AS. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua KPK, Setyo Budiyanto, yang menguraikan detail transaksi tersebut.
Lebih lanjut, Hasto juga terseret dalam kasus perintangan penyidikan (obstruction of justice). Bukti yang ditemukan KPK menunjukkan Hasto memerintahkan sejumlah tindakan untuk menghalang-halangi proses hukum. Tindakan tersebut meliputi:
- Memerintahkan Nur Hasan untuk menghubungi Harun Masiku agar menghancurkan ponselnya dan melarikan diri pada 8 Januari 2020.
- Memerintahkan Kusnadi untuk menenggelamkan ponsel miliknya pada 6 Juni 2024 agar tidak ditemukan KPK.
- Mengumpulkan dan mengarahkan sejumlah saksi untuk memberikan keterangan yang tidak sesuai fakta.
Harun Masiku dan Status DPO
Harun Masiku sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan pemberian suap kepada penyelenggara negara di KPU. Namun, hingga saat ini, ia masih menjadi buronan dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 17 Januari 2020.
Kesimpulan
Pemeriksaan Donny Tri Istiqomah menjadi bagian penting dalam mengungkap jaringan dalam kasus suap Harun Masiku. Keterlibatan Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, dan dugaan perintangan penyidikan semakin mempertegas kompleksitas kasus ini. Proses hukum akan terus berjalan untuk memastikan keadilan ditegakkan dan para pelaku bertanggung jawab.