Medan Segera Miliki Sekolah Unggulan Smart Class Metaverse: Inovasi Pendidikan di Era Digital
Pemkot Medan berencana membangun sekolah unggulan berbasis Smart Class Metaverse di SD dan SMP Negeri pada tahun ajaran 2025, sebagai bagian dari peningkatan mutu pendidikan di kota Medan.

Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berencana mewujudkan sekolah unggulan di tingkat SMP Negeri dan mengintegrasikan teknologi digital berbasis Smart Class Metaverse di SD Negeri. Inisiatif ini diumumkan pada Rabu (19/2) di Medan, menandai langkah besar dalam memajukan sistem pendidikan kota.
Program Smart Class Metaverse, yang dicanangkan Wali Kota Medan Bobby Nasution pada tahun 2024, ditargetkan rampung pada tahun ajaran baru Juli 2025. Kepala Disdikbud Kota Medan, Benny Sinomba Siregar, menyatakan bahwa proses persiapan smart class sedang berjalan. Wali Kota terpilih periode 2025-2030 pun telah menyatakan dukungan penuh terhadap program ini.
"Itu diucapkan Pak Bobby Nasution dalam rapat karena beliau akan menjabat Gubernur Sumut, dan mereka sangat mendukung program pendidikan Smart Class Metaverse ini," ujar Benny, menjelaskan dukungan dari pemimpin daerah terhadap program inovatif ini. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat Pemkot Medan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di era digital.
Langkah-Langkah Menuju Smart Class Metaverse
Disdikbud Kota Medan telah memulai berbagai persiapan untuk mendukung terwujudnya sekolah unggulan dan implementasi Smart Class Metaverse. Salah satu langkah strategis adalah regrouping atau penggabungan beberapa sekolah dasar negeri. Banyak SD Negeri di Kota Medan dinilai kurang efisien dalam menjalankan proses belajar mengajar.
Berdasarkan data Disdikbud, dari 382 SD Negeri, 142 SD Negeri akan bergabung menjadi 57 SD Negeri, dan 85 SD Negeri lainnya juga akan bergabung. Sisanya, 239 SD Negeri akan tetap beroperasi seperti biasa, sementara satu SD Negeri akan ditutup. Regrouping ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengawasan.
"Melalui regrouping dipastikan akan meningkatkan mutu layanan pendidikan, meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, dan meningkatkan efektivitas pengawasan, serta mencapai pendidikan unggul," jelas Benny, menekankan manfaat regrouping bagi peningkatan kualitas pendidikan di Medan.
Dukungan dari DPRD Kota Medan
Langkah Disdikbud Kota Medan ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Kasman Marasakti Lubis. Beliau menyatakan dukungan terhadap program sekolah unggulan berbasis smart class di Kota Medan.
"Kami sangat mendukung adanya sekolah unggulan pendidikan berbasis smart class di Kota Medan," tegas Kasman. DPRD juga mendorong Disdikbud untuk mempersiapkan program ini secara matang agar pelaksanaannya berjalan lancar dan efektif.
Kasman juga memastikan dukungan DPRD terhadap alokasi anggaran untuk peningkatan mutu pendidikan. "Kita di DPRD Kota Medan mendukung alokasi anggaran untuk peningkatan mutu pendidikan, dan tidak dilakukan efisiensi anggaran karena ini hal paling penting," jelasnya, menekankan pentingnya investasi dalam pendidikan.
Dengan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Medan dan DPRD, program sekolah unggulan Smart Class Metaverse di Kota Medan diharapkan dapat terwujud dan memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan di kota tersebut. Program ini menandai langkah maju Kota Medan dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan di era digital.