Mendes Laporkan Penyelewengan Dana Desa ke Bareskrim Polri
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) melaporkan temuan penyelewengan dana desa oleh oknum kepala desa ke Bareskrim Polri, yang digunakan untuk judi online dan kepentingan pribadi.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT), Yandri Susanto, telah melaporkan dugaan penyelewengan dana desa ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Laporan ini berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menunjukkan adanya penyalahgunaan dana desa oleh oknum kepala desa pada semester pertama tahun 2024. Pertemuan Mendes PDT dengan Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada, dilakukan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, pada Rabu lalu.
Menurut Mendes Yandri, data PPATK menunjukkan bahwa dana desa tersebut disalahgunakan untuk berbagai hal yang melanggar aturan, termasuk judi online, kepentingan pribadi kepala desa, dan diberikan kepada pihak-pihak yang tidak berhak. Jumlah dana yang diselewengkan bervariasi, dengan temuan di Sumatera dan Papua mencapai kisaran Rp50 juta hingga Rp260 juta untuk kasus judi online saja. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan dan perlu ditindak tegas.
Langkah pelaporan ini dilakukan guna memastikan dana desa di tahun 2025 dapat digunakan sesuai peruntukannya. Mendes Yandri berharap agar penindakan hukum yang tegas dapat mencegah terulangnya penyalahgunaan dana desa di masa mendatang. Ia menekankan pentingnya penggunaan dana desa untuk pembangunan desa dan pemberantasan kemiskinan, sesuai dengan visi pembangunan nasional.
Bareskrim Diminta Tindaklanjuti Temuan PPATK
Dalam pertemuan tersebut, Mendes Yandri secara langsung meminta Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti temuan PPATK. Ia berharap agar aparat penegak hukum dapat segera memproses kasus ini dan memberikan efek jera kepada para pelaku. "Kami sudah menyampaikan data sehingga bisa di-follow up untuk menjadi perhatian," ujar Mendes Yandri.
Mendes Yandri juga menyampaikan kekhawatirannya jika kasus penyalahgunaan dana desa ini dibiarkan. Ia takut akan menjadi contoh buruk bagi kepala desa lain dan memicu tindakan serupa. "Jadi kalau ini ditindak, mudah-mudahan yang lain tidak berani. Tapi kalau didiamkan, dibiarkan atau ditoleransi, ini kami khawatir oknum kepala desa yang lain akan mengikuti kepala desa yang salah ini," ucapnya.
Langkah tegas dari Bareskrim Polri sangat diharapkan untuk menjaga integritas penggunaan dana desa dan memastikan program pembangunan desa berjalan efektif. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa menjadi kunci keberhasilan program pembangunan di tingkat desa.
Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana, sebelumnya telah menyampaikan temuan mengenai penyelewengan dana desa di beberapa wilayah, termasuk Sumatera dan Papua. Temuan ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat dalam pengelolaan dana desa agar tidak terjadi penyimpangan.
Pentingnya Pengawasan dan Transparansi Pengelolaan Dana Desa
Kasus penyelewengan dana desa ini menyoroti pentingnya pengawasan dan transparansi dalam pengelolaan dana tersebut. Mekanisme pengawasan yang efektif perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dana yang dapat merugikan masyarakat desa. Partisipasi masyarakat dalam mengawasi penggunaan dana desa juga sangat penting.
Selain itu, edukasi dan pelatihan bagi kepala desa mengenai pengelolaan dana desa yang baik dan benar juga perlu ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran kepala desa dalam menggunakan dana desa sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan demikian, dana desa dapat benar-benar dimanfaatkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Pemerintah perlu memastikan bahwa sistem pengelolaan dana desa yang transparan dan akuntabel diterapkan secara konsisten di seluruh Indonesia. Hal ini akan membantu mencegah terjadinya penyelewengan dan memastikan dana desa digunakan untuk tujuan yang tepat.
Dengan adanya laporan ini, diharapkan penegakan hukum dapat berjalan efektif dan memberikan efek jera bagi para pelaku penyelewengan dana desa. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan memastikan keberhasilan program pembangunan di desa.
Ke depannya, perlu adanya peningkatan sistem pengawasan dan transparansi yang lebih ketat, serta edukasi yang berkelanjutan bagi para kepala desa agar kasus serupa tidak terulang kembali. Dana desa harus dikelola dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.