Mendukbangga: Layanan KB di Tempat Kerja, Wujud Negara Hadir untuk Perempuan
Layanan KB gratis di tempat kerja diluncurkan Mendukbangga sebagai bentuk negara hadir bagi perempuan, meningkatkan kesehatan reproduksi dan produktivitas.

Jakarta, 8 Mei 2025 - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, meluncurkan program layanan Keluarga Berencana (KB) gratis di tempat kerja. Program ini bertujuan untuk memenuhi hak kesehatan reproduksi perempuan dan meningkatkan produktivitas mereka. Peluncuran program ini dilakukan serentak di 471 industri di seluruh Indonesia, melibatkan 299.341 pasangan usia subur (PUS).
Inisiatif ini merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap perempuan Indonesia. "Hak reproduksi bukan hanya soal kesehatan, melainkan juga soal kesempatan dan produktivitas," tegas Menteri Hasto Wardoyo dalam keterangan resminya di Jakarta. Peresmian program ini dipusatkan di PT Raindo Putra Lestari, Pasuruan, Jawa Timur, pada Rabu (7/5).
Dengan tersedianya layanan KB gratis dan tepat, para pekerja perempuan dapat merencanakan keluarga mereka dengan lebih baik tanpa mengorbankan karier dan kehidupan ekonomi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan secara tidak langsung meningkatkan produktivitas perusahaan.
Layanan KB: Investasi untuk Kesejahteraan dan Produktivitas
Mendukbangga menekankan bahwa program layanan KB di tempat kerja ini merupakan bentuk efisiensi sekaligus kepedulian negara dan perusahaan terhadap para pekerjanya. "Ini bukan hanya program kesehatan, melainkan juga investasi kesejahteraan," ujar Menteri Hasto. Perempuan yang sehat secara reproduksi akan memberikan dampak positif yang besar bagi keluarga dan masa depan anak-anak mereka.
Pelayanan KB di PT Raindo Putra Lestari memberikan layanan kontrasepsi berupa pil, suntik, dan implan kepada 121 akseptor, yang terdiri dari karyawati dan warga sekitar pabrik. Program ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 7 hingga 9 Mei 2025, dengan target nasional mencapai 40.000 akseptor.
Kemudahan akses dan biaya terjangkau menjadi fokus utama program ini. Para pekerja perempuan seringkali kesulitan mendapatkan layanan KB karena kesibukan pekerjaan. Dengan adanya layanan di tempat kerja, kendala ini diharapkan dapat diatasi.
Kolaborasi untuk Kesejahteraan Pekerja
Program ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan berbagai pihak terkait dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional. Keterlibatan berbagai pihak ini menunjukkan bahwa pelayanan KB bukan hanya isu kependudukan, tetapi juga berkaitan erat dengan peningkatan kesejahteraan pekerja dan pembangunan manusia secara menyeluruh.
Kehadiran program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan berkembang di masa mendatang. Masih banyak potensi perusahaan, baik mikro, kecil, menengah, maupun besar, yang dapat mengimplementasikan program ini dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat. Hal ini akan memberikan manfaat ganda, baik bagi kesejahteraan pekerja maupun peningkatan produktivitas perusahaan.
"Ini dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan pekerja maupun bagi peningkatan produktivitas perusahaan," kata Menteri Hasto Wardoyo.
Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak perempuan Indonesia yang dapat mengakses layanan KB dengan mudah dan terjangkau, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarga.
Program ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.