515 Buruh Perempuan di Jepara Dapat Layanan KB Gratis
BKKBN Jateng memberikan layanan Keluarga Berencana (KB) gratis kepada 515 buruh perempuan di PT Parkland World Indonesia, Jepara, sebagai upaya meningkatkan akses dan kesadaran KB.

Sebanyak 515 buruh perempuan di PT Parkland World Indonesia (PWI), Jepara, Jawa Tengah, mendapatkan layanan Keluarga Berencana (KB) gratis. Program ini diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah dan berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu (7/5) hingga Jumat (9/5), bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional. Layanan tersebut meliputi edukasi, konseling, dan pemasangan alat kontrasepsi di lingkungan perusahaan.
Kepala Perwakilan BKKBN Jateng, Eka Sulistia Ediningsih, menjelaskan bahwa program ini merupakan strategi untuk memperluas jangkauan pelayanan KB, khususnya kepada buruh perempuan. Sektor industri, menurutnya, memiliki potensi besar dalam mendukung program ketahanan keluarga dan pengendalian pertumbuhan penduduk. "Total ada 515 akseptor KB dari kalangan pekerja perempuan di PT PWI Jepara. Ini bagian dari pelayanan langsung ke tempat kerja sebagai upaya meningkatkan akses KB bagi pekerja," ujarnya.
Layanan KB yang diberikan beragam, mulai dari implan, IUD, pil KB, suntik KB, hingga kondom. Pada hari pertama, tercatat 191 buruh menggunakan implan, 44 IUD, 60 pil KB, 38 suntik KB, dan 11 kondom. Pada dua hari berikutnya, pelayanan berlanjut dengan suntik KB untuk 10 akseptor dan pembagian pil KB kepada 161 akseptor. Program ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang menekankan pentingnya memperkuat ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui program KB.
Layanan KB di Tempat Kerja: Langkah Strategis Tingkatkan Akses
Program layanan KB gratis di tempat kerja ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Bupati Jepara, Witiarso Utomo, memuji langkah BKKBN dalam menjangkau buruh secara langsung. Ia menilai upaya ini memberikan dampak positif bagi pengendalian angka kelahiran di Kabupaten Jepara. "Alhamdulillah, capaian pelayanan KB di Jepara sudah sangat baik. Angka kelahiran sudah berada di bawah rata-rata nasional, yakni 2,01 dari standar 2,1," ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Jepara, Muh Ali, menambahkan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya program KB. Dengan memberikan layanan langsung, diharapkan partisipasi masyarakat dalam program KB meningkat, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Eka Sulistia Ediningsih juga menekankan bahwa tujuan program KB ini bukan hanya mengatur kehamilan, tetapi juga menjaga kesehatan reproduksi, menurunkan angka kematian ibu dan anak, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses layanan kesehatan reproduksi yang mudah dijangkau.
Rincian Layanan KB yang Diberikan
- Implan: 191 akseptor
- IUD: 44 akseptor
- Pil KB: 251 akseptor
- Suntik KB: 48 akseptor
- Kondom: 11 akseptor
Program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga, khususnya di sektor industri. Dengan memberikan akses yang mudah dan terjangkau, diharapkan program KB dapat lebih efektif dalam mencapai tujuannya.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat dalam program KB. Hal ini penting untuk mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berkualitas.