Mualem Ingatkan Pemerintah Aceh Tenggara Jaga Hutan Leuser
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengingatkan pemerintah baru Aceh Tenggara untuk melindungi Hutan Leuser demi mencegah bencana dan mengembangkan pariwisata berkelanjutan.

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tenggara periode 2025-2030, Muhammad Salim Fakhry dan Heri Al Hilal, pada Minggu lalu di Aceh Tenggara, menjadi momentum penting bagi Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, untuk menyampaikan pesan penting terkait pelestarian lingkungan. Dalam sambutannya, Mualem, sapaan akrab Muzakir Manaf, menekankan perlunya menjaga kelestarian Hutan Leuser, paru-paru dunia yang berada di wilayah tersebut.
Hutan Leuser: Aset Penting Aceh Tenggara
Mualem dengan tegas menyatakan bahwa Hutan Leuser merupakan aset terbesar Aceh Tenggara yang harus dilindungi. "Penting menjaga hutan, hutan Leuser adalah modal kita," tegasnya. Beliau menekankan pentingnya pelestarian hutan sebagai modal utama pembangunan daerah dan pencegahan bencana alam seperti banjir bandang yang kerap melanda Aceh Tenggara.
Lebih lanjut, Mualem menghubungkan masalah bencana alam dengan praktik penebangan liar di kawasan hutan. Ia menyerukan penghentian total aktivitas penebangan liar di Hutan Leuser. "Suara mesin chainsaw di hutan harus dihilangkan. Artinya, penebangan liar harus diberantas. Jika kita ingin menghentikan bencana, maka kita harus melindungi hutan dan menghilangkan praktik penebangan liar," ujarnya.
Potensi Pariwisata dan Kesejahteraan
Mualem juga melihat potensi besar Hutan Leuser untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan. Menurutnya, pelestarian hutan tidak hanya memberikan manfaat ekosistem, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat Aceh Tenggara. "Kalau kita jaga dengan baik (hutan Leuser), bukan hanya kesejahteraan yang kita raih, tetapi dunia akan datang ke Aceh Tenggara. Seperti Bali, berhasil memelihara alam untuk pariwisata, kita juga bisa membangun pariwisata dengan alam yang kita miliki," katanya. Ini menunjukkan visi jangka panjang untuk pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kerjasama Antar Lembaga dan Partisipasi Masyarakat
Selain fokus pada pelestarian Hutan Leuser, Mualem juga menekankan pentingnya kerjasama yang harmonis antara pemerintah daerah (eksekutif) dan legislatif. Ia mengajak semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam setiap program pembangunan. Komunikasi yang baik antara Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara dengan Pemerintah Aceh, menurutnya, sangat krusial untuk mempercepat pembangunan daerah.
Mualem juga menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara melibatkan akademisi dalam perencanaan pembangunan. Hal ini bertujuan agar program-program yang dirancang lebih terukur dan tepat sasaran. "Kami Pemerintah Aceh selalu mendukung pembangunan Aceh Tenggara. Libatkan akademisi dalam setiap rancangan pembangunan, agar program-program yang dibuat dapat lebih terukur dan tepat sasaran," tutup Mualem.
Kesimpulan
Pesan Mualem kepada pemerintah baru Aceh Tenggara sangat jelas: pelestarian Hutan Leuser merupakan kunci pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan menggabungkan upaya pelestarian lingkungan, kerjasama antar lembaga, dan partisipasi masyarakat, Aceh Tenggara berpotensi besar untuk mencapai kemajuan yang signifikan dan berkelanjutan.