Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak, Pemkab Natuna Gencarkan Psikoedukasi ke Rumah Warga
Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak, Pemkab Natuna Gencarkan Psikoedukasi ke Rumah Warga

Pemkab Natuna lakukan pencegahan kekerasan perempuan dan anak dengan psikoedukasi langsung ke rumah warga, sasar keluarga dan individu rentan.

Pemkab Natuna Intensifkan Pendampingan Hukum dan Psikologis bagi Anak Korban Kekerasan Seksual
Pemkab Natuna Intensifkan Pendampingan Hukum dan Psikologis bagi Anak Korban Kekerasan Seksual

Pemkab Natuna melalui DP3AP2KB memberikan pendampingan hukum dan psikologis intensif kepada anak korban kekerasan seksual untuk pemulihan dan keadilan.

KemenPPPA Tangani 38 Kasus Kekerasan Anak hingga Maret 2025: Respon Cepat Hadapi
KemenPPPA Tangani 38 Kasus Kekerasan Anak hingga Maret 2025: Respon Cepat Hadapi "No Viral, No Justice"

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah menangani 38 kasus kekerasan terhadap anak hingga Maret 2025, mayoritas kasus kekerasan seksual dan fisik, dengan respon cepat untuk melawan stigma 'no viral, no justice'.

204 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kalsel hingga April 2025: Pentingnya Peningkatan Kapasitas Layanan
204 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kalsel hingga April 2025: Pentingnya Peningkatan Kapasitas Layanan

DPPPAKB Kalsel mencatat 204 kasus kekerasan perempuan dan anak hingga April 2025, didominasi kekerasan psikis, seksual, dan fisik; pelatihan peningkatan kapasitas SDM pun digelar untuk penanganan optimal.

Pemkab Natuna Kumpulkan Data untuk Program Psikoedukasi Cegah Kekerasan
Pemkab Natuna Kumpulkan Data untuk Program Psikoedukasi Cegah Kekerasan

Pemerintah Kabupaten Natuna mengumpulkan data warga sasaran program psikoedukasi untuk mencegah kekerasan, dengan fokus pada keluarga berisiko di pulau-pulau terluar.

Pemkab Natuna Beri Pendampingan Psikologis Anak Korban Kekerasan Seksual
Pemkab Natuna Beri Pendampingan Psikologis Anak Korban Kekerasan Seksual

Pemerintah Kabupaten Natuna memberikan pendampingan psikologis kepada anak korban kekerasan seksual yang mengalami trauma dan malas bersekolah, melibatkan keluarga dan sekolah dalam proses pemulihan.

Komunikasi Orang Tua-Anak: Kunci Cegah Kekerasan pada Anak di Natuna
Komunikasi Orang Tua-Anak: Kunci Cegah Kekerasan pada Anak di Natuna

Pemerintah Kabupaten Natuna mengingatkan pentingnya komunikasi orang tua dengan anak untuk mencegah kekerasan dan memberikan perhatian pada kebutuhan emosional anak.

UPTD PPA Natuna: Psikoedukasi untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak di Pulau
UPTD PPA Natuna: Psikoedukasi untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak di Pulau

UPTD PPA Natuna luncurkan program psikoedukasi langsung ke rumah keluarga berisiko kekerasan, mencegah KDRT dan masalah sosial lainnya di Kepulauan Riau.

Batanghari Optimalkan Edukasi Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Batanghari Optimalkan Edukasi Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Pemkab Batanghari meningkatkan edukasi pencegahan kekerasan perempuan dan anak hingga tingkat desa untuk menekan angka kekerasan yang meningkat drastis di tahun 2024 menjadi 77 kasus dari sebelumnya 48 kasus di tahun 2023.

Lebak Ajak Warga Laporkan Kekerasan Anak: 134 Kasus Tercatat Tahun 2024
Lebak Ajak Warga Laporkan Kekerasan Anak: 134 Kasus Tercatat Tahun 2024

Pemerintah Kabupaten Lebak mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, dengan catatan 134 kasus kekerasan anak dan perempuan terjadi di tahun 2024.

Kalsel Perangi Kekerasan Perempuan dan Anak: Edukasi dan Penguatan Jadi Kunci
Kalsel Perangi Kekerasan Perempuan dan Anak: Edukasi dan Penguatan Jadi Kunci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan gencar mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui edukasi, pemberdayaan ekonomi, dan peningkatan kualitas keluarga, serta menindak tegas kasus TPPO.

OKU Timur Optimalkan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Anak
OKU Timur Optimalkan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Anak

Dinas PPPA OKU Timur meningkatkan sosialisasi pencegahan kekerasan anak setelah terjadi peningkatan kasus pada tahun 2024, dengan berbagai upaya edukasi di keluarga dan sekolah untuk menekan angka kekerasan.