Orang Tua Diminta Upayakan Pengasuhan Positif Cegah Kekerasan Anak
Kementerian PPPA meminta orang tua untuk menerapkan pengasuhan dan komunikasi positif guna mencegah kekerasan terhadap anak, terutama kekerasan seksual, seperti kasus di Ciledug yang melibatkan seorang guru ngaji.
![Orang Tua Diminta Upayakan Pengasuhan Positif Cegah Kekerasan Anak](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/000024.655-orang-tua-diminta-upayakan-pengasuhan-positif-cegah-kekerasan-anak-1.jpeg)
Kasus kekerasan seksual terhadap 19 anak laki-laki di Ciledug, Tangerang, yang dilakukan oleh seorang guru ngaji, menjadi sorotan. Peristiwa ini mendorong Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) untuk kembali mengingatkan pentingnya pengasuhan dan komunikasi positif dalam keluarga.
Pentingnya Pengasuhan dan Komunikasi Positif
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar, menekankan pentingnya peran orang tua dalam mencegah kekerasan terhadap anak. "Kami mengingatkan seluruh orang tua agar senantiasa mengupayakan pengasuhan dan komunikasi yang positif dengan anak," ujar Nahar dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Rabu.
Nahar menambahkan bahwa kasus ini menunjukkan adanya ketimpangan relasi kuasa. Orang dewasa yang memiliki otoritas lebih tinggi, seperti guru ngaji dalam kasus ini, dapat dengan mudah menyalahgunakan posisi mereka jika anak-anak tidak mendapatkan pengawasan yang cukup. "Orang dewasa yang memiliki otoritas lebih tinggi dapat menyalahgunakan posisinya jika anak-anak tidak diawasi dengan baik," tegasnya.
Modus Operandi Pelaku dan Peran Pengawasan Orang Tua
Pelaku, berinisial W (40), menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian korban, termasuk menyediakan akses handphone, hotspot gratis, makanan, dan rokok. Setelah melakukan tindakan asusila, pelaku memberikan uang kepada korban, berkisar antara Rp20.000 hingga Rp50.000. Pengawasan orang tua yang ketat sangat penting untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Kasus ini melibatkan 20 korban, dengan 19 di antaranya masih di bawah umur. Pelaku telah ditangkap oleh pihak kepolisian. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan peran aktif orang tua dalam melindungi anak dari potensi bahaya kekerasan seksual.
Langkah Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Anak
KemenPPPA menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak. Orang tua perlu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak untuk mengungkapkan perasaan dan pengalaman mereka tanpa rasa takut. Selain itu, pendidikan seksualitas yang tepat usia juga sangat penting untuk memberdayakan anak agar mampu melindungi diri dari potensi bahaya.
Orang tua juga perlu mengajarkan anak untuk mengenali tanda-tanda bahaya dan berani melapor jika mengalami kekerasan. Penting untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat antara orang tua dan anak, sehingga anak merasa nyaman untuk berbagi informasi dan meminta bantuan jika dibutuhkan. Hal ini akan membantu mencegah terjadinya kekerasan seksual dan melindungi anak-anak dari ancaman yang membahayakan.
Kesimpulan
Kasus kekerasan seksual di Ciledug menjadi pelajaran berharga bagi semua orang tua. Pengasuhan dan komunikasi positif merupakan kunci utama dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Dengan menciptakan lingkungan yang aman, terbuka, dan penuh kasih sayang, orang tua dapat memberikan perlindungan terbaik bagi anak-anak mereka dan mencegah terjadinya tragedi serupa di masa mendatang. Kewaspadaan dan peran aktif orang tua sangat krusial dalam melindungi anak dari berbagai potensi bahaya, termasuk kekerasan seksual.