Pelatihan Berbasis Kompetensi di Jepara: Ciptakan 100.000 Lapangan Kerja Baru
Pemerintah Jepara menggelar pelatihan berbasis kompetensi bagi 88 warga untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran, sebagai bagian dari program Jepara Karya.

Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (22/4), menggelar pelatihan berbasis kompetensi bagi puluhan warganya. Program ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dan membuka peluang kerja baru, khususnya dalam mengurangi angka pengangguran. Sebanyak 88 warga Jepara berpartisipasi dalam pelatihan yang beragam jenisnya, disesuaikan dengan minat peserta.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Diskop UKM Nakertrans) Kabupaten Jepara, Samiadji, menjelaskan bahwa pelatihan meliputi berbagai bidang, antara lain tour guide, kreator digital, menjahit, tata kecantikan rambut, dan servis sepeda motor injeksi. Masing-masing pelatihan diikuti oleh 16-20 peserta. Samiadji berharap pelatihan ini akan melahirkan wirausahawan baru, menciptakan lapangan kerja, dan menekan angka pengangguran di Jepara.
Angka pengangguran terbuka di Jepara memang tergolong rendah di Jawa Tengah, yaitu 3,34 persen pada akhir 2024, turun dari 3,35 persen di akhir 2023. Penurunan ini sejalan dengan penurunan angka kemiskinan dari 6,61 persen menjadi 6,09 persen. Namun, pemerintah daerah tetap berupaya menekan angka tersebut lebih rendah lagi dengan menciptakan lapangan kerja berkualitas dan berkelanjutan.
Pelatihan Berbasis Kompetensi: Wujudkan Wirausahawan Baru
Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar, secara simbolis menyerahkan alat pelatihan kepada para peserta. Beliau menekankan bahwa pelatihan ini bukan hanya untuk mencetak tenaga kerja siap pakai, tetapi juga untuk menciptakan wirausahawan baru yang mampu membuka lapangan kerja di lingkungannya masing-masing. "Pelatihan ini tidak hanya diarahkan agar bisa menjadi tenaga kerja yang siap pakai, tetapi lebih dari itu, diharapkan mampu menjadi wirausahawan-wirausahawan baru, yang dapat menciptakan lapangan kerja di lingkungan masing-masing," ujar Wakil Bupati.
Para peserta pelatihan, yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (DBHCHT), didorong untuk berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka peluang ekonomi baru. Pelatihan ini merupakan bagian dari program unggulan Jepara Karya, yang menargetkan penciptaan lebih dari 100.000 lapangan kerja baru dalam lima tahun ke depan.
Pemerintah Jepara berkomitmen untuk memperluas akses pelatihan dan sertifikasi melalui balai latihan kerja, serta mendorong pertumbuhan sektor wirausaha. Tujuannya adalah memastikan setiap warga Jepara memiliki kesempatan untuk berdaya, berkarya, dan mandiri secara ekonomi. "Jangan hanya puas menjadi pencari kerja, tetapi jadilah pencipta kerja. Jadikan keterampilan sebagai akses untuk mandiri secara ekonomi dan turut serta dalam menggerakkan roda pembangunan desa dan daerah," pesan Wakil Bupati kepada para peserta.
Program ini memberikan pelatihan untuk berbagai bidang keahlian yang dibutuhkan di pasar kerja saat ini. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya sekadar memberikan keterampilan, tetapi juga membuka jalan bagi para peserta untuk menciptakan peluang usaha mereka sendiri. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jepara.
Rincian Pelatihan dan Target Program Jepara Karya
- Jumlah Peserta: 88 orang
- Jenis Pelatihan: Tour guide, kreator digital, menjahit, tata kecantikan rambut, servis sepeda motor injeksi
- Sumber Dana: Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (DBHCHT)
- Target Program Jepara Karya: Penciptaan lebih dari 100.000 lapangan kerja baru dalam 5 tahun
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru yang berkualitas dan berkelanjutan di Kabupaten Jepara, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Program ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.