Pemkab Kubu Raya Siapkan Rp1,6 Miliar THR untuk Non-ASN
Pemkab Kubu Raya mengalokasikan Rp1,6 miliar dari APBD untuk THR tenaga non-ASN, meliputi tenaga pendidik, kesehatan, dan guru ngaji, memastikan kesejahteraan menjelang Idul Fitri.

Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sujiwo, mengumumkan kabar gembira bagi tenaga non-ASN di daerahnya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,6 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para tenaga honorer. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Bupati Sujiwo di Sungai Raya, Sabtu, 15 Maret 2024. Keputusan ini diambil sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdian para tenaga non-ASN, khususnya di sektor pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial.
Bupati Sujiwo menekankan komitmennya untuk memastikan pencairan THR bagi seluruh tenaga non-ASN. "Kepastian ini sebagai bentuk perhatian terhadap tenaga honorer yang telah mengabdi," tegasnya. Ia menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan mencakup pembayaran THR bagi berbagai kategori tenaga honorer, termasuk tenaga pendidik, tenaga kesehatan, guru ngaji, guru PAUD, dan tenaga sosial lainnya. Bahkan, tenaga harian dengan honor bulanan yang relatif rendah pun akan menerima THR.
Lebih lanjut, Bupati Sujiwo juga menyampaikan imbauan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan sektor swasta untuk turut memberikan THR kepada para pekerja mereka. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat terkait gaji ke-13 dan ke-14. Ia berharap agar seluruh pekerja, termasuk mereka yang bekerja di sektor swasta, dapat merasakan manfaat THR menjelang Idul Fitri dan tidak hanya para Aparatur Sipil Negara (ASN).
THR untuk Tenaga Honorer di Kubu Raya
Pemkab Kubu Raya memastikan pencairan THR bagi tenaga non-ASN akan dilakukan minggu depan. Bupati Sujiwo menyatakan, "Tenaga pendidik, tenaga kesehatan, hingga tenaga pengajar harian yang hanya menerima honor bulanan sekitar Rp200-300 ribu, bagaimana mungkin kita tidak memberikan atensi kepada mereka. Maka, saya pastikan THR mereka akan cair minggu depan." Tidak hanya itu, THR juga akan diberikan kepada guru ngaji, dukun beranak (yang menjalankan fardhu kifayah), dan tenaga honorer lainnya. Semua telah dianggarkan dan ditargetkan cair sebelum bulan April.
Besaran anggaran yang disiapkan mencapai Rp1,6 miliar, yang akan disalurkan langsung ke rekening masing-masing penerima. Sistem transfer langsung ini bertujuan untuk memastikan proses pembayaran berjalan aman, transparan, dan efisien. Dengan sistem ini, diharapkan pencairan dana lebih cepat dan akurat, tanpa kendala administratif yang berpotensi menghambat hak pekerja.
Bupati Sujiwo juga mengingatkan pentingnya tanggung jawab sektor swasta dalam memberikan THR kepada karyawan mereka. Ia menegaskan bahwa pembayaran THR merupakan kewajiban yang harus dipenuhi sesuai peraturan yang berlaku. "Tidak boleh ada tenaga kerja yang hanya menjadi penonton ketika ASN mendapatkan gaji ke-13, ke-14, dan THR," tegasnya. Ia mengimbau perusahaan swasta untuk memperhatikan hak pekerjanya dan memastikan pembayaran THR tepat waktu.
Transparansi dan Kesejahteraan Pekerja
Pemkab Kubu Raya berkomitmen untuk memastikan kesejahteraan tenaga honorer dan pekerja di daerahnya. Pemberian THR ini merupakan salah satu wujud nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap para pekerja yang telah berdedikasi dalam melayani masyarakat. Dengan sistem penyaluran langsung ke rekening, diharapkan tidak ada kendala dan setiap penerima dapat menerima THR dengan lancar.
Langkah Pemkab Kubu Raya ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memberikan perhatian lebih kepada tenaga non-ASN. Pemberian THR ini diharapkan dapat memberikan sedikit kelegaan dan kebahagiaan bagi para tenaga honorer dan keluarga mereka dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Selain itu, transparansi dalam proses penyaluran dana menjadi poin penting yang diutamakan. Dengan sistem transfer langsung ke rekening masing-masing, diharapkan dapat meminimalisir potensi penyimpangan dan memastikan setiap rupiah tepat sasaran.
Dengan adanya jaminan THR ini, diharapkan para tenaga non-ASN dapat merayakan Idul Fitri dengan lebih tenang dan nyaman bersama keluarga.