Pemkot Jambi Hemat Anggaran Rp44 Miliar, Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur
Pemkot Jambi berhasil melakukan penghematan anggaran hingga Rp44 miliar melalui efisiensi berbagai pos anggaran, tanpa mengurangi program pembangunan infrastruktur prioritas.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi berhasil melakukan penghematan anggaran mencapai Rp44 miliar. Penghematan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran APBN dan APBD tahun ini. Langkah ini dilakukan melalui berbagai upaya efisiensi di berbagai sektor, memastikan pembangunan infrastruktur tetap berjalan.
Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Jambi, Husni, menjelaskan bahwa penghematan dilakukan dengan memangkas berbagai pos anggaran. "Terkait instruksi efisiensi APBN dan APBD 2025, kami telah melakukan perhitungan penghematan berbagai mata anggaran," ujar Husni dalam keterangannya di Jambi, Jumat (21/2).
Efisiensi anggaran ini mencakup berbagai sektor, termasuk pemangkasan anggaran perjalanan dinas hingga 50 persen. Selain itu, anggaran untuk kegiatan seremonial, khususnya biaya makan dan minum, alat tulis kantor (ATK), dan publikasi, juga dipangkas sebesar 25 persen. Penghematan ini merupakan upaya Pemkot Jambi untuk menjalankan Instruksi Presiden dengan efektif dan efisien.
Rincian Penghematan Anggaran Pemkot Jambi
Total penghematan anggaran Pemkot Jambi mencapai Rp44 miliar. Angka ini merupakan akumulasi dari efisiensi anggaran di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Sekretariat DPRD Kota Jambi. Sekretariat DPRD Kota Jambi sendiri berkontribusi paling besar terhadap penghematan, dengan nilai lebih dari Rp13 miliar. Sementara itu, penghematan di setiap OPD lainnya berada di bawah Rp1 miliar.
Meskipun dilakukan penghematan yang signifikan, Husni memastikan bahwa hal ini tidak akan mengganggu program pembangunan di Kota Jambi. "Penghematan ini difokuskan pada kegiatan seremonial, bukan pada program prioritas seperti pembangunan infrastruktur," tegas Husni. Dengan demikian, program-program pembangunan penting tetap dapat berjalan sesuai rencana.
Pemkot Jambi juga telah melakukan penyesuaian terhadap dana transfer dari pemerintah pusat. Hal ini sejalan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025 yang berdampak pada Dana Alokasi Umum (DAU) untuk pekerjaan umum (PU). Akibatnya, terjadi pemotongan dana DAU untuk PU sekitar Rp4 miliar.
Dampak Penghematan terhadap Pembangunan
Penghematan anggaran yang dilakukan Pemkot Jambi ini tidak akan menghambat pembangunan infrastruktur. Pemkot Jambi berkomitmen untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur, meskipun ada pemotongan anggaran di sektor lain. Program-program prioritas tetap akan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dengan adanya penghematan ini, Pemkot Jambi diharapkan dapat lebih efisien dalam mengelola keuangan daerah. Hal ini akan berdampak positif terhadap pengelolaan keuangan daerah di masa mendatang. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah juga akan menjadi fokus utama Pemkot Jambi ke depannya.
Selain itu, Pemkot Jambi juga akan terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan daerah agar dapat mendukung program-program pembangunan yang telah direncanakan. Dengan demikian, pembangunan di Kota Jambi dapat terus berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Langkah-langkah efisiensi yang dilakukan Pemkot Jambi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola anggaran daerah secara efektif dan efisien. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anggaran daerah digunakan secara optimal untuk kepentingan masyarakat.
Dengan adanya penghematan ini, Pemkot Jambi berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Pemkot Jambi berkomitmen untuk terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Jambi.