Pemkot Mataram Kembangkan Pantai Eks Pelabuhan Ampenan Jadi Wisata Halal
Pemerintah Kota Mataram berinisiatif mengembangkan Pantai eks Pelabuhan Ampenan menjadi destinasi wisata halal unggulan dengan sertifikasi halal bagi para pedagang dan peningkatan kualitas produk.

Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai mengembangkan Pantai eks Pelabuhan Ampenan menjadi destinasi wisata halal. Inisiatif ini diawali dengan upaya pemberian sertifikasi halal kepada para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut. Langkah ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara yang mencari destinasi wisata yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal.
Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disprinkop UKM) Kota Mataram, HM Ramadhani, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan jaminan kepada pengunjung bahwa Pantai eks Pelabuhan Ampenan merupakan kawasan wisata kuliner halal yang terjamin kualitas dan keamanannya. Proses sertifikasi halal akan melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan lembaga sertifikasi dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU).
Kerja sama antar dinas juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Tidak hanya Dinas Pariwisata, namun juga Disprinkop UKM berperan aktif dalam memfasilitasi para pedagang untuk mendapatkan label halal, termasuk dalam hal penyajian makanan dan fasilitas pendukung lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Mataram dalam mengembangkan wisata halal secara terintegrasi dan menyeluruh.
Membangun Wisata Halal Terpadu di Pantai Eks Pelabuhan Ampenan
Langkah Pemkot Mataram dalam mengembangkan Pantai eks Pelabuhan Ampenan sebagai wisata halal tidak hanya berfokus pada sertifikasi halal makanan. Pihaknya juga berupaya untuk meningkatkan kualitas produk yang dijual oleh para PKL. Saat ini, banyak PKL yang menjual makanan ringan pabrikan. Padahal, menurut Ramadhani, menjual produk sendiri, seperti kue buatan sendiri, akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi para pedagang.
Pemberian label halal juga dianggap sebagai strategi pemasaran yang efektif untuk menarik konsumen. Selain itu, Pemkot Mataram juga berencana untuk meningkatkan fasilitas pendukung, seperti toilet dan musala, agar kawasan wisata tersebut lebih nyaman dan ramah bagi wisatawan. Branding kawasan wisata halal ini tidak hanya mencakup makanan, tetapi juga keseluruhan lingkungan dan fasilitas pendukungnya.
Dengan demikian, program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan para PKL, tetapi juga meningkatkan daya tarik Pantai eks Pelabuhan Ampenan sebagai destinasi wisata halal yang berkualitas dan terintegrasi. Pemkot Mataram berharap dapat menjadikan pantai ini sebagai contoh pengembangan wisata halal di Indonesia.
Disprinkop UKM juga mendorong para pedagang untuk berinovasi dan menciptakan produk unggulan. Dengan menjual produk sendiri, para pedagang dapat meningkatkan nilai jual dan nilai ekonomis produk mereka. Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian para pedagang dan masyarakat sekitar.
Dukungan dan Fasilitas untuk PKL
Pemerintah Kota Mataram telah menyediakan lapak bagi puluhan PKL di Pantai eks Pelabuhan Ampenan. Namun, saat ini masih banyak PKL yang menjual produk pabrikan. Oleh karena itu, Pemkot Mataram akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para PKL agar mereka dapat memproduksi dan menjual produk sendiri. Pendampingan ini akan meliputi aspek produksi, pemasaran, dan manajemen usaha.
Selain pelatihan, Pemkot Mataram juga akan memberikan bantuan berupa modal usaha dan akses ke pasar. Dengan demikian, para PKL dapat mengembangkan usaha mereka dan meningkatkan pendapatan mereka. Pemkot Mataram berkomitmen untuk terus mendukung para PKL agar mereka dapat berperan aktif dalam pengembangan wisata halal di Pantai eks Pelabuhan Ampenan.
Program pengembangan wisata halal di Pantai eks Pelabuhan Ampenan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan komprehensif, program ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan daya tarik wisata daerah.
Dengan pengembangan wisata halal ini, diharapkan Pantai eks Pelabuhan Ampenan tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik, tetapi juga menjadi contoh pengembangan ekonomi kreatif berbasis halal yang berkelanjutan.