Penumpang Angkutan Lebaran 2025 di Pelabuhan Baubau Meningkat 11,79 Persen
Pelabuhan Baubau, Sulawesi Tenggara, mencatat lonjakan penumpang angkutan laut Lebaran 2025 hingga 80.524 orang, meningkat 11,79 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pelabuhan Baubau di Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan signifikan pada jumlah penumpang angkutan laut Lebaran tahun 2025. Data dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Baubau menunjukkan total penumpang mencapai 80.524 orang, terdiri dari 42.885 penumpang turun dan 37.639 penumpang naik. Peningkatan ini terjadi baik untuk penumpang yang datang maupun yang berangkat, melewati jalur lintas provinsi dan antarpulau di berbagai wilayah Sulawesi Tenggara.
Kepala KSOP Kelas II Baubau, Taher Laitupa, mengungkapkan bahwa angka ini melampaui prediksi awal. "Jadi angkutan Lebaran kalau dibandingkan dengan 2024, prediksi kita itu naik 10 persen, tapi tercapai 11,79 persen," jelasnya. Meskipun terjadi penurunan penumpang secara nasional di berbagai moda transportasi, Pelabuhan Baubau justru mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan melebihi target yang telah ditetapkan.
Dibandingkan dengan tahun 2024, terjadi pertumbuhan penumpang turun sebesar 16,31 persen dan penumpang naik sebesar 7,06 persen. Pada tahun 2024, jumlah penumpang tercatat sebanyak 72.029 orang (36.872 turun dan 35.157 naik). Perbedaan signifikan juga terlihat pada periode pelaksanaan angkutan Lebaran. Tahun 2025, periode angkutan Lebaran berlangsung lebih singkat, yaitu H-10 hingga H+10, berbeda dengan tahun sebelumnya yang berlangsung selama H-15 hingga H+15. "Artinya kalau dihitung sesuai dengan waktu pelaksanaan yang dulu, mungkin ada peningkatan untuk itu," tambah Taher Laitupa.
Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Baubau
Peningkatan jumlah penumpang di Pelabuhan Baubau selama periode angkutan Lebaran 2025 menunjukkan tren positif di tengah prediksi penurunan nasional. Meskipun periode angkutan Lebaran tahun ini lebih singkat, jumlah penumpang yang tercatat justru melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan transportasi laut selama periode mudik Lebaran.
Suksesnya pelaksanaan angkutan Lebaran di Pelabuhan Baubau tidak terlepas dari kerja sama berbagai pihak. "Kegiatan angkutan Lebaran dapat berjalan dengan lancar karena dukungan dari aparat kepolisian, TNI, pemda, operator kapal, serta media massa yang meliput kegiatan itu," ujar Taher Laitupa. Kolaborasi yang baik ini memastikan kelancaran arus penumpang dan keamanan selama periode mudik dan balik Lebaran.
Data yang dirilis KSOP Baubau memberikan gambaran yang jelas tentang peningkatan signifikan jumlah penumpang angkutan laut Lebaran tahun 2025. Meskipun terdapat penurunan penumpang secara nasional, Pelabuhan Baubau mampu mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan, melampaui target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini tentunya menjadi bukti sinergi yang baik antara berbagai pihak terkait.
Faktor Pendukung Kelancaran Angkutan Lebaran
Beberapa faktor berkontribusi terhadap keberhasilan pelaksanaan angkutan Lebaran di Pelabuhan Baubau. Kerja sama yang solid antara KSOP Baubau, aparat keamanan (Kepolisian dan TNI), pemerintah daerah (Pemda), operator kapal, dan media massa menjadi kunci utama. Koordinasi yang efektif dan efisien memastikan kelancaran arus penumpang dan keamanan selama periode angkutan Lebaran.
Selain itu, kesiapan infrastruktur dan fasilitas pelabuhan juga berperan penting. Kapasitas pelabuhan yang memadai dan pelayanan yang optimal memberikan kenyamanan bagi para penumpang. Hal ini turut mendorong peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi laut di Pelabuhan Baubau.
Keberhasilan ini juga dapat dikaitkan dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan transportasi laut yang aman dan nyaman. Promosi dan sosialisasi yang dilakukan oleh berbagai pihak juga turut berkontribusi terhadap peningkatan jumlah penumpang.
Kesimpulannya, peningkatan jumlah penumpang angkutan Lebaran di Pelabuhan Baubau tahun 2025 merupakan hasil dari perencanaan yang matang, kerja sama yang solid, dan kesiapan infrastruktur yang memadai. Keberhasilan ini patut diapresiasi dan dapat menjadi contoh bagi pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia.