Petani Kalteng Ucapkan Terima Kasih, Presiden Prabowo Optimis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
Gubernur Kalteng sampaikan apresiasi petani atas kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait harga gabah dan ketersediaan pupuk, Presiden optimis Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia.

Presiden RI Prabowo Subianto menerima ucapan terima kasih dari para petani Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Gubernur Agustiar Sabran. Ungkapan terima kasih tersebut disampaikan dalam konferensi video pada acara panen raya padi serentak di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (7/4). Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Gubernur Agustiar Sabran kepada Presiden Prabowo Subianto atas kebijakan pemerintah yang dinilai sangat membantu petani Kalteng.
Salah satu kebijakan yang diapresiasi adalah penetapan harga gabah sebesar Rp6.500 per kilogram. Menurut Gubernur Agustiar, kebijakan ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan petani di Kalimantan Tengah. Selain itu, kemudahan akses terhadap pupuk juga menjadi poin penting yang turut membantu meringankan beban para petani dalam menjalankan aktivitas pertanian mereka.
Kegiatan panen raya serentak ini juga dihadiri oleh sejumlah bupati dan unsur Forkopimda Kalteng. Acara tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk mendukung kemandirian dan swasembada pangan nasional, dengan Kalteng sebagai salah satu provinsi fokus dalam program ini.
Kebijakan Pemerintah Pusat Berdampak Positif Bagi Petani Kalteng
Gubernur Agustiar Sabran menekankan bahwa kebijakan pemerintah pusat, khususnya terkait harga gabah dan ketersediaan pupuk, telah memberikan dampak yang sangat positif bagi para petani di Kalimantan Tengah. "Dengan kebijakan Bapak Presiden menetapkan harga gabah Rp6.500 per kilogram, sangat dirasakan oleh masyarakat," ujar Agustiar dalam konferensi video tersebut.
Kemudahan akses pupuk juga menjadi faktor penting yang mendukung produktivitas pertanian di Kalteng. Ketersediaan pupuk yang memadai dan mudah didapatkan telah mengurangi beban biaya produksi para petani, sehingga mereka dapat lebih fokus pada peningkatan hasil panen.
Pemerintah pusat sendiri telah menetapkan Kalteng sebagai salah satu provinsi prioritas dalam program ketahanan pangan nasional. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung pengembangan sektor pertanian di wilayah ini.
Produksi Padi Kalteng dan Target Swasembada Pangan
Berdasarkan data Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) April 2025, Kalteng mencatatkan produksi padi yang cukup signifikan. Pada area lahan seluas ±11.341 hektar, tercatat produksi padi mencapai 37.745 ton gabah kering giling (GKG), setara dengan ±22.420 ton beras. Produksi ini tersebar di beberapa kabupaten, antara lain:
- Kapuas: ± 2.895 ha
- Barito Utara: ± 1.166 ha
- Seruyan: ± 1.426 ha
- Pulang Pisau: ± 1.893 ha
- Barito Timur: ± 1.245 ha
- Kotawaringin Timur: ± 1.904 ha
- Katingan: ± 924 ha
- Barito Selatan: ± 563 ha
Data ini menunjukkan potensi besar Kalteng dalam mendukung swasembada pangan nasional. Dengan dukungan kebijakan pemerintah dan peningkatan produktivitas, Kalteng diharapkan dapat terus berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan Indonesia.
Optimisme Presiden Prabowo Subianto: Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia
Presiden Prabowo Subianto, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan optimismenya terhadap potensi Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia. Hal ini disampaikan setelah beliau berdiskusi dengan beberapa gubernur yang mengikuti kegiatan panen raya serentak di 14 provinsi.
"Saya percaya kita akan jadi lumbung padi dunia, lumbung pangan dunia. Kelak kita akan beri bantuan-bantuan ke negara-negara yang susah. Karena tujuan kita baik, tujuan kita mulia, tentunya kita ingin rakyat kita, petani kita hidup baik dan sejahtera," tegas Presiden Prabowo.
Pernyataan Presiden ini menunjukkan keyakinan pemerintah terhadap potensi pertanian Indonesia dan komitmen untuk terus mendukung sektor pertanian agar dapat mencapai tujuan tersebut. Dukungan kebijakan dan program pemerintah yang berkelanjutan diharapkan dapat mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.