Petani Natuna Dapat Edukasi Atasi Hama Tanaman, Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Pemkab Natuna melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) memberikan edukasi kepada petani tentang pengendalian hama tanaman dan penggunaan pupuk subsidi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, gencar mengedukasi para petani setempat dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian. Sasaran utama edukasi ini adalah pengendalian hama tanaman yang selama ini menjadi kendala utama bagi para petani Natuna. Sosialisasi dilakukan secara bertahap, mengingat keterbatasan jumlah Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan penyuluh pertanian di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Natuna.
Kegiatan edukasi terbaru dilaksanakan di Kecamatan Bunguran Batubi pada Rabu, 30 April 2024. Kepala DKPP Kabupaten Natuna, Wan Sazali, menjelaskan bahwa edukasi ini sangat penting untuk membantu petani mengatasi masalah hama tanaman yang kerap merusak hasil panen, khususnya tanaman padi. Edukasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani tentang penggunaan pestisida yang efektif dan tepat guna.
Wan Sazali menambahkan bahwa metode pengendalian hama yang salah dapat menyebabkan hama menjadi resisten terhadap pestisida. Oleh karena itu, pelatihan yang diberikan mencakup cara efektif menggunakan pestisida agar hama dapat diberantas dengan baik dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan program Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (GERDAL) yang dicanangkan oleh Pemkab Natuna.
Sosialisasi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Dalam program GERDAL, petugas DKPP terjun langsung ke lapangan untuk membantu petani dalam penyemprotan hama dan penyakit. Selain itu, pelatihan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT), atau hama dan penyakit tanaman, juga diberikan secara intensif. "Kita melaksanakan kegiatan GERDAL (Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan). Kami terjun langsung membantu petani dalam penyemprotan hama dan penyakit serta memberikan pelatihan pengendalian OPT (organisme pengganggu tumbuhan), atau yang lebih dikenal sebagai hama dan penyakit tanaman," ujar Wan Sazali.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada penggunaan pestisida, tetapi juga mencakup aspek pencegahan dan pengendalian hama secara terpadu. Petani diajarkan untuk mengenali jenis hama, siklus hidup hama, dan metode pengendalian yang ramah lingkungan. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia dan menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan.
Selain itu, DKPP juga menekankan pentingnya rotasi tanaman dan penggunaan varietas unggul yang tahan terhadap hama. Dengan demikian, petani dapat mengurangi risiko serangan hama dan meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan. Program ini juga mencakup pemantauan rutin terhadap kondisi tanaman untuk mendeteksi serangan hama sejak dini.
Penggunaan Pupuk Subsidi yang Tepat
Tidak hanya fokus pada pengendalian hama, DKPP Natuna juga mensosialisasikan penggunaan pupuk subsidi kepada para petani. Petani diimbau untuk menggunakan pupuk secara tepat dan efisien, serta menghindari penyalahgunaan pupuk subsidi. "Kami menyampaikan bahwa pupuk subsidi yang sudah diterima harus digunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan hasil panen, dan tidak boleh diperjualbelikan," tegas Wan Sazali.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan pupuk subsidi tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi petani. Petani juga diberikan edukasi tentang jenis pupuk yang sesuai untuk berbagai jenis tanaman dan cara penggunaannya yang tepat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan memaksimalkan hasil panen.
DKPP juga memberikan pendampingan kepada petani dalam menerapkan teknologi pertanian modern yang ramah lingkungan. Teknologi ini diharapkan dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian secara berkelanjutan. Dengan demikian, program ini tidak hanya berfokus pada aspek pengendalian hama dan penggunaan pupuk, tetapi juga mencakup aspek teknologi pertanian modern.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkab Natuna ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung program ketahanan pangan. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan swasembada pangan di Natuna. "Ini bukti keseriusan pemerintah daerah, khususnya DKPP, untuk hadir di tengah petani dan membantu meningkatkan produksi hasil pertanian mereka," pungkas Wan Sazali. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di Natuna.