Pilu Kesaksian Anak Bos Rental Mobil Korban Penembakan
Dua anak bos rental mobil Ilyas Abdurrahman, Agam dan Rizky, memberikan kesaksian pilu dan emosional terkait penembakan ayah mereka di sidang Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Selasa (18/2).

Sidang lanjutan kasus penembakan bos rental mobil Ilyas Abdurrahman diwarnai kesaksian emosional dari dua anaknya, Agam Muhammad Nasrudin dan Rizky Agam Syahputra. Kedua saksi muda ini terlihat tak kuasa menahan air mata saat menceritakan kronologi kejadian yang menewaskan ayah mereka di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Selasa (18/2).
Kronologi Penembakan Menurut Kesaksian Anak Korban
Agam, salah satu anak korban, memberikan kesaksian detail mengenai peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bagaimana mobil rental Brio yang dibawa oleh tiga oknum TNI AL kabur, dan setelahnya, ia melihat Ramli, rekan bisnis ayahnya, terkapar terkena tembakan. "Setelah saya melihat mobil Brio kami, dibawa lagi sama mobil Sigra kabur, saya baru berani keluar dan saya lihat Pak Ramli (rekan bos rental) sudah terkapar. Pak Ramli bilang 'aduh saya kena tembak, tolong'," ungkap Agam dengan suara bergetar.
Agam melanjutkan kesaksiannya, menjelaskan bahwa ia kemudian mendengar teriakan dari dalam tempat perbelanjaan yang mengindikasikan adanya korban lain. Puncak kesedihannya tergambar saat ia menceritakan momen menyaksikan ayahnya tertembak. "Pada waktu itu saya lihat almarhum ayah saya sudah terkapar dengan memegang dadanya dan pas di tengah dada dengan (teriak kesakitan) 'aak aak' kayak gitu, depan mata saya pak," kata Agam sambil menangis. Oditur Militer memberikan tisu untuk membantu Agam menenangkan diri sebelum melanjutkan kesaksiannya.
Reaksi Anak Korban Atas Kejadian
Agam mengungkapkan rasa pilunya atas kejadian tersebut. Ia merasa sangat terpukul melihat ayahnya, yang hanya memperjuangkan haknya, menjadi korban penembakan. "Tega sekali. Sengaja menghabisi dengan menembak. Anak mana yang kuat, melihat bapaknya tertembak? Kenapa setega itu? Padahal ayah saya hanya mempertahankan haknya, apa salah ayah saya? Ayah saya juga sudah menawarkan musyawarah, bertanya baik-baik dapat darimana mobil ini," ujar Agam dengan nada penuh emosi. Ia juga menjelaskan bahwa ayahnya mengalami luka tembak di dada dan pergelangan tangan.
Detail Sidang dan Terdakwa
Sidang yang dimulai pukul 09.10 WIB ini dipimpin oleh Hakim Ketua Letnan Kolonel Chk Arif Rachman, dengan Hakim Anggota Letnan Kolonel Chk Nanang Subeni dan Letnan Kolonel Chk Gatot Sumarjono. Oditur Militer dari Oditurat Militer II-07 Jakarta yang menangani perkara ini adalah Mayor corps hukum (Chk) Gori Rambe, Mayor Chk Mohammad Iswadi, dan Mayor Chk Wasinton Marpaung. Tiga oknum anggota TNI AL, Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo, Sersan Satu Akbar Adli, dan Sersan Satu Rafsin Hermawan, didakwa melakukan penadahan. Dua dari tiga terdakwa, Bambang dan Akbar, juga didakwa melanggar pasal 340 KUHP Jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 338 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP terkait pasal pembunuhan berencana.
Kesaksian emosional dari anak-anak korban ini memberikan gambaran yang menyayat hati tentang dampak dari tindakan kekerasan tersebut. Kejadian ini terjadi di rest area KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (2/1).
Kesimpulan
Kesaksian anak-anak korban penembakan ini memberikan dimensi baru pada kasus ini, menyoroti dampak emosional yang mendalam bagi keluarga korban. Sidang ini diharapkan dapat mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi keluarga Ilyas Abdurrahman.