Polda Aceh Ungkap Jaringan Pengedar 4 Kg Sabu, Buru Bos Besar
Polda Aceh berhasil menangkap seorang pengedar sabu seberat 4 kg di Aceh Timur dan kini tengah mengusut jaringan besar di baliknya, memburu bandar utama yang disebut berinisial BG.

Banda Aceh, 17 Februari 2024 - Direktorat Reserse Narkoba Polda Aceh berhasil mengungkap jaringan pengedar narkoba jenis sabu-sabu setelah penangkapan seorang pengedar dengan barang bukti mencapai 4 kilogram di Kabupaten Aceh Timur. Keberhasilan ini menjadi sorotan publik dan menandai langkah signifikan dalam perang melawan narkoba di Aceh.
Penangkapan dan Pengungkapan Jaringan
Direktur Reserse Narkoba Polda Aceh, Kombes Pol Shobarmen, mengumumkan penangkapan IM (33) di Desa Leuge, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur pada tanggal 25 Januari 2024. Penangkapan berawal dari informasi masyarakat yang resah akan maraknya transaksi narkoba di daerah tersebut. Informasi tersebut kemudian diselidiki selama 21 hari oleh tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Aceh.
Tim berhasil melacak pergerakan IM yang mencurigakan, terlihat mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi membawa sebuah plastik hitam. Setelah dilakukan pengejaran dan penangkapan, ditemukan dua bungkusan sabu-sabu di sepeda motor IM. Penggeledahan di rumah IM selanjutnya membuahkan hasil berupa dua bungkusan sabu-sabu lagi, yang disimpan dalam sebuah koper. Total sabu-sabu yang disita mencapai empat kilogram.
Selain sabu-sabu, polisi juga mengamankan barang bukti lain, termasuk tiga telepon genggam, lima buku tabungan, satu paspor, dan sepeda motor yang digunakan IM. Temuan ini menunjukkan operasi yang terstruktur dan terorganisir, mengindikasikan keterlibatan jaringan yang lebih besar.
Mengungkap Jaringan dan Tersangka Lain
Dalam pemeriksaan, IM mengaku sabu-sabu tersebut milik seseorang berinisial BG. BG diduga sebagai bandar utama yang menitipkan barang haram tersebut kepada IM untuk diedarkan di wilayah Aceh. Pengakuan IM menjadi titik awal bagi Polda Aceh untuk mengungkap seluruh jaringan dan menangkap tersangka lainnya, termasuk BG.
Kombes Pol Shobarmen menegaskan bahwa penyidik terus bekerja keras untuk mengungkap seluruh jaringan peredaran narkoba yang melibatkan IM dan BG. Proses penyelidikan masih berlangsung, dan polisi berkomitmen untuk membongkar seluruh jaringan hingga ke akarnya. Informasi lebih lanjut akan dirilis setelah proses penyelidikan selesai.
Peran Masyarakat dalam Pencegahan Narkoba
Keberhasilan pengungkapan kasus ini juga berkat peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi. Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba. Informasi dari masyarakat menjadi mata dan telinga bagi aparat penegak hukum dalam membongkar jaringan peredaran narkoba.
Polda Aceh mengapresiasi kerja sama masyarakat dan mengajak masyarakat untuk terus berperan aktif melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan peredaran narkoba. Kerja sama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat krusial dalam menciptakan Aceh yang bersih dari narkoba.
Kesimpulan
Penangkapan IM dan pengungkapan 4 kilogram sabu-sabu merupakan langkah maju dalam upaya pemberantasan narkoba di Aceh. Namun, ini bukan akhir dari perjuangan. Polda Aceh akan terus berupaya mengungkap jaringan peredaran narkoba secara menyeluruh dan menjerat seluruh pihak yang terlibat. Keberhasilan ini juga menjadi bukti pentingnya kolaborasi antara aparat penegak hukum dan masyarakat dalam memerangi peredaran narkoba.