Polri Gelar Pelatihan Kesetaraan Gender Peringati Hari Kartini
Dittipid PPA-PPO Bareskrim Polri menyelenggarakan pelatihan bertajuk "Kartini Series 1: Gender – Train The Trainers" untuk mendorong pengarusutamaan gender di lingkungan Polri dalam rangka memperingati Hari Kartini.

Direktorat Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak dan Pemberantasan Perdagangan Orang (Dittipid PPA-PPO) Bareskrim Polri menggelar pelatihan kesetaraan gender dalam rangka memperingati Hari Kartini. Pelatihan ini bertujuan untuk mendorong pengarusutamaan gender di lingkungan Polri. Pelatihan yang bertajuk Kartini Series 1: Gender – Train The Trainers ini diadakan di JCLEC Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah.
Brigjen Pol. Nurul Azizah, Dirtipid PPA-PPO Bareskrim Polri, menekankan pentingnya semangat emansipasi Raden Ajeng Kartini sebagai inspirasi kepemimpinan perempuan di kepolisian. Beliau menyampaikan bahwa Hari Kartini bukan hanya peringatan sejarah, tetapi momentum untuk meneguhkan semangat emansipasi perempuan dalam semua aspek kehidupan, termasuk penegakan hukum.
Pelatihan ini merupakan bagian dari strategi nasional pengarusutamaan gender, sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2000 dan Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 1 Tahun 2022. Dengan pelatihan ini, diharapkan terbentuk agen perubahan yang menciptakan lingkungan kerja Polri yang inklusif, adil, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Mendorong Kesetaraan Gender di Lingkungan Polri
Para peserta pelatihan tidak hanya menerima materi teori kesetaraan gender, tetapi juga dilatih untuk melatih anggota Polri lainnya. Tujuannya adalah agar nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender diimplementasikan secara luas. Hal ini sejalan dengan komitmen Polri untuk menciptakan lingkungan kerja yang setara dan bebas dari diskriminasi.
Brigjen Pol. Nurul Azizah juga menjelaskan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran anggota Polri terhadap isu-isu gender. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan anggota Polri dapat lebih efektif dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan perempuan dan anak.
Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas anggota Polri dalam melindungi dan memberdayakan perempuan dan anak. Dengan demikian, Polri dapat lebih optimal dalam menjalankan tugasnya untuk melindungi masyarakat, khususnya perempuan dan anak.
Lebih lanjut, pelatihan ini menekankan pentingnya peran perempuan dalam penegakan hukum dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan semakin banyak perempuan yang berperan aktif dalam kepolisian dan berkontribusi dalam penegakan hukum.
Kampanye Rise and Speak: Memberdayakan Perempuan dan Anak
Dalam pelatihan tersebut, Brigjen Pol. Nurul juga memperkenalkan program Rise and Speak, Berani Bicara, Selamatkan Sesama. Program kampanye edukasi ini digagas Dittipid PPA-PPO Bareskrim Polri bersama SSDM Polri. Tujuannya untuk mendorong keberanian perempuan dan anak dalam melawan kekerasan dan ketidakadilan.
Program ini diharapkan menjadi gerakan masif untuk memperkuat budaya pencegahan kekerasan dan membangun sistem perlindungan yang kuat di seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya program ini, diharapkan perempuan dan anak merasa lebih aman dan terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan dan ketidakadilan.
Melalui program ini, Dittipid PPA-PPO Bareskrim Polri berkomitmen untuk terus berupaya melindungi dan memberdayakan perempuan dan anak. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program dan kegiatan, termasuk pelatihan kesetaraan gender ini.
Dengan adanya pelatihan dan kampanye ini, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih aman, adil, dan setara bagi perempuan dan anak di Indonesia. Polri berkomitmen untuk terus berupaya mewujudkan hal tersebut.
Secara keseluruhan, pelatihan ini merupakan langkah positif dalam upaya pengarusutamaan gender di lingkungan Polri. Dengan pelatihan ini, diharapkan Polri dapat menjadi contoh bagi instansi lain dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan setara.