Prakiraan BMKG: Musim Kemarau di Sulawesi Utara Dimulai Juni 2025
BMKG memprakirakan musim kemarau di Sulawesi Utara akan dimulai pada Juni 2025, dengan beberapa wilayah mengalami kemarau lebih lambat hingga Agustus.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Manado memprediksikan awal musim kemarau di Provinsi Sulawesi Utara akan dimulai pada Juni 2025. Informasi ini disampaikan oleh Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi, M Candra Buana, pada Rabu di Manado. Prakiraan ini memberikan gambaran penting bagi masyarakat Sulawesi Utara dalam mempersiapkan diri menghadapi perubahan musim.
Menurut Candra Buana, awal musim kemarau akan dimulai di zona musim (ZOM) 500, meliputi wilayah Kabupaten Minahasa bagian timur hingga tenggara, Kabupaten Minahasa Utara bagian selatan, dan sebagian besar Kota Bitung. Perbedaan waktu dimulainya musim kemarau di berbagai wilayah Sulawesi Utara menunjukkan kompleksitas iklim regional.
BMKG menekankan pentingnya memperhatikan prakiraan ini, karena meskipun memasuki musim kemarau, curah hujan masih tetap mungkin terjadi. "Meskipun berada pada musim kemarau tapi masih ada curah hujan," kata Candra. Pernyataan ini menyoroti pentingnya tetap waspada dan tidak menganggap musim kemarau sebagai periode tanpa hujan sama sekali.
Prakiraan Musim Kemarau di Berbagai Wilayah Sulawesi Utara
BMKG merinci prakiraan awal musim kemarau di berbagai zona musim (ZOM) di Sulawesi Utara. Di ZOM 500, yang meliputi sebagian Minahasa dan Bitung, musim kemarau diperkirakan dimulai pada Juni dasarian III. Kemudian, pada Juli dasarian pertama, musim kemarau diperkirakan akan tiba di ZOM 492 (sebagian Bolaang Mongondow Utara dan Bolaang Mongondow).
Pada Juli dasarian kedua, ZOM 493 (sebagian Bolaang Mongondow Timur, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, dan Minahasa bagian barat) akan memasuki musim kemarau. ZOM 498 (sebagian Bolaang Mongondow Timur, Minahasa Selatan, dan Minahasa Tenggara) akan menyusul pada waktu yang hampir bersamaan. Wilayah ZOM 494, yang mencakup Minahasa Selatan bagian utara, Tomohon, Minahasa bagian utara, Manado, Minahasa Utara, sebagian Bitung, dan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, diperkirakan akan memasuki musim kemarau pada Juli dasarian III.
Di Agustus dasarian I, ZOM 495 (sebagian Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Kotamobagu, dan Bolaang Mongondow Timur) diprediksi akan mengalami awal musim kemarau. Selanjutnya, ZOM 496 (sebagian Bolaang Mongondow dan Bolaang Mongondow Selatan), ZOM 499 (Minahasa Tenggara dan Minahasa bagian selatan), dan ZOM 500 akan mengalami awal musim kemarau di periode yang sama. Akhirnya, ZOM 497 (sebagian Bolaang Mongondow Selatan) akan memasuki musim kemarau di Agustus dasarian III.
Penjelasan Lebih Lanjut Mengenai Prakiraan BMKG
Prakiraan BMKG ini didasarkan pada pengamatan dan analisis data meteorologi yang komprehensif. Meskipun memberikan gambaran umum, penting untuk diingat bahwa kondisi cuaca dapat berubah dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Masyarakat diimbau untuk tetap memantau informasi cuaca terkini dari BMKG.
Perbedaan waktu dimulainya musim kemarau di berbagai wilayah Sulawesi Utara menunjukkan kompleksitas kondisi geografis dan iklim lokal. Informasi ini sangat penting bagi para petani, nelayan, dan masyarakat umum untuk melakukan perencanaan yang tepat dalam berbagai aktivitas.
BMKG menyarankan agar masyarakat tetap waspada dan siaga terhadap potensi dampak perubahan musim, seperti kekeringan atau potensi bencana hidrometeorologi lainnya. Pemantauan informasi cuaca secara berkala sangat penting untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi.
Kesimpulannya, prakiraan BMKG memberikan informasi penting bagi masyarakat Sulawesi Utara untuk mempersiapkan diri menghadapi musim kemarau yang akan datang. Meskipun musim kemarau diperkirakan dimulai pada Juni 2025, namun beberapa wilayah akan mengalami pergeseran waktu hingga Agustus. Penting untuk tetap waspada dan memantau informasi terkini dari BMKG.