Produksi Cengkeh Simeulue Capai 3.907 Ton pada 2024
Kabupaten Simeulue, Aceh, berhasil memproduksi 3.907 ton cengkeh pada tahun 2024, meskipun menghadapi kendala tenaga kerja panen dan luas lahan produktif yang terbatas.

Kabupaten Simeulue, Aceh, berhasil memetik hasil panen cengkeh yang cukup signifikan pada tahun 2024. Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Simeulue mengumumkan produksi cengkeh mencapai angka 3.907 ton. Angka ini menjadi bukti potensi ekonomi dari komoditas andalan Simeulue, meskipun produksinya tak segemilang era 1970-an hingga 1990-an.
Produksi dan Luas Tanam Cengkeh di Simeulue
Berdasarkan data yang dirilis, luas total kebun cengkeh di Simeulue mencapai 16.026 hektare. Namun, dari luas tersebut, hanya 6.333 hektare yang tercatat sebagai lahan produktif. Sebanyak 7.669 hektare lahan mengalami kerusakan, sementara 2.024 hektare lainnya masih berupa tanaman belum menghasilkan. Kecamatan Teupah Barat menjadi penghasil cengkeh terbesar dengan produksi mencapai 1.430,8 ton, diikuti Kecamatan Salang dengan 462,1 ton. Distribusi lahan cengkeh tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Simeulue.
Tantangan Petani Cengkeh Simeulue
Meskipun produksi cengkeh terbilang cukup tinggi, petani Simeulue menghadapi beberapa tantangan. Salah satu kendala utama adalah sulitnya mendapatkan tenaga kerja untuk memanen cengkeh, terutama saat musim panen tiba. Hal ini menyebabkan petani kewalahan dalam mengelola hasil panen mereka. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.
Upaya Pemerintah Daerah Mendukung Petani
Pemerintah Kabupaten Simeulue menyadari pentingnya komoditas cengkeh bagi perekonomian daerah. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk mendukung petani, termasuk memberikan bantuan bibit dan bantuan lainnya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mengatasi kendala yang dihadapi petani. Program peremajaan tanaman juga digalakkan untuk meningkatkan produktivitas lahan cengkeh yang ada.
Potensi dan Masa Depan Cengkeh Simeulue
Cengkeh tetap menjadi komoditas andalan Simeulue, meskipun produksinya belum mencapai puncaknya seperti di masa lalu. Potensi peningkatan produksi masih terbuka lebar dengan upaya peremajaan tanaman dan optimalisasi lahan yang ada. Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan produktivitas dan mengatasi kendala yang dihadapi petani. Dengan dukungan yang tepat, cengkeh Simeulue berpotensi untuk kembali menjadi komoditas unggulan yang memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Profil Singkat Kabupaten Simeulue
Terletak di Samudra Hindia, sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatera, Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar Provinsi Aceh. Sejak pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat pada tahun 1999, Simeulue berkembang menjadi kabupaten dengan 10 kecamatan dan 138 desa, dihuni sekitar 96 ribu jiwa. Keberadaan cengkeh sebagai komoditas andalan turut mewarnai kehidupan ekonomi masyarakat Simeulue.
Kesimpulan
Produksi cengkeh di Simeulue pada tahun 2024 menunjukkan angka yang cukup baik, yaitu 3.907 ton. Namun, tantangan berupa keterbatasan tenaga kerja panen dan luas lahan produktif perlu diatasi. Dukungan pemerintah daerah melalui bantuan bibit dan program peremajaan tanaman diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani cengkeh Simeulue di masa mendatang. Ke depan, pengembangan sektor pertanian di Simeulue perlu terus mendapatkan perhatian untuk meningkatkan perekonomian daerah.