Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Ibu Hamil di Mataram Ditunda, Tunggu Petunjuk Pemerintah
Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil di Mataram tertunda menunggu petunjuk pemerintah pusat, meskipun data calon penerima sudah disiapkan.

Mataram, 30 April 2024 - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, menyusui, dan balita di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga saat ini masih belum berjalan. Penundaan ini disebabkan oleh penantian petunjuk teknis pelaksanaan dari pemerintah pusat. Meskipun persiapan data calon penerima sudah dilakukan, program tersebut masih tertunda pelaksanaannya.
Kodim 1606 Mataram, yang terlibat dalam program MBG, menjelaskan bahwa dalam aturan teknis pelaksanaan program tersebut, telah dialokasikan kuota 10 persen untuk ibu hamil, menyusui, dan balita. Namun, pelaksanaan masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat. Kapten Inf Jamuhur, Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 1606 Mataram, menyatakan, "Tapi mungkin dilaksanakan bertahap. Untuk waktu kapan mulai, kami masih menunggu petunjuk dari atas."
Fokus pelaksanaan MBG saat ini masih tertuju pada siswa SD, SMP, dan SMA/sederajat di Kota Mataram. Dari total target 101.000 siswa, baru sekitar 30.000 siswa yang terlayani. Keterbatasan jumlah dapur MBG menjadi kendala utama. Kota Mataram membutuhkan sekitar 31-32 unit dapur MBG, sementara saat ini baru tiga dapur yang beroperasi, dengan tambahan dua dapur yang direncanakan beroperasi pekan depan.
Kendala Pelaksanaan dan Persiapan Data
Kapten Inf Jamuhur menambahkan bahwa setiap dapur MBG menargetkan 3.000-3.500 siswa dalam radius maksimal 3 kilometer. "Karena itu, kami berharap bagi masyarakat bersabar untuk pelaksanaan program MBG ibu hamil, menyusui, dan balita. Prinsipnya, kami siap laksanakan ketika sudah ada instruksi pemerintah," jelasnya. Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram telah menyiapkan data calon penerima program MBG untuk ibu hamil, menyusui, dan balita. Data tersebut telah diserahkan kepada panitia pelaksana MBG di masing-masing dapur.
Kepala Dinkes Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan, mengungkapkan bahwa data sekitar 300-350 jiwa ibu hamil, menyusui, dan balita telah disiapkan, sesuai dengan alokasi 10 persen dari target sasaran satu dapur MBG. "Untuk mendukung program MBG, data-data ibu hamil, menyusui, dan balita sudah kami siapkan," kata dr. H. Emirald Isfihan. Namun, hingga saat ini belum ada realisasi program MBG untuk kelompok sasaran tersebut.
Data tersebut telah diserahkan ke panitia pelaksana MBG di dapur MBG Selaparang, Sayang-Sayang, dan Sekarbela. "Namun, hingga saat ini, memang belum ada realisasi," tambah dr. H. Emirald Isfihan. Program MBG bagi ibu hamil, menyusui, dan balita diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi dan menekan angka stunting di Kota Mataram yang saat ini mencapai 7,6 persen. Pemerintah Kota Mataram menargetkan penurunan angka stunting hingga 5 persen pada tahun 2025.
Harapan Penurunan Angka Stunting
Dengan berjalannya program MBG secara maksimal, diharapkan dapat membantu percepatan penurunan kasus stunting di Kota Mataram. "Harapan kami, target penurunan kasus stunting 5 persen di tahun 2025 bisa tercapai salah satunya dengan adanya program MBG bagi ibu hamil, menyusui, dan balita," pungkas dr. H. Emirald Isfihan. Saat ini, fokus utama masih pada penyelesaian kendala operasional program MBG untuk siswa, sebelum program diperluas kepada ibu hamil, menyusui, dan balita.
Secara keseluruhan, program MBG di Kota Mataram masih dalam tahap pengembangan dan perlu adanya koordinasi yang lebih intensif antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan program ini berjalan lancar dan efektif, khususnya dalam upaya menekan angka stunting di Kota Mataram.