Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara SIM Capai 2.815 Penumpang
Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) di Aceh mencatat puncak arus mudik Lebaran pada 27 Maret 2025 dengan jumlah penumpang mencapai 2.815 orang, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) di Aceh Besar, Aceh, mencatat puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah pada Kamis, 27 Maret 2025, dengan jumlah penumpang mencapai 2.815 orang. Puncak arus mudik ini terjadi di tengah prediksi peningkatan jumlah penumpang dan pesawat selama periode mudik Lebaran tahun ini. General Manager Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Teguh Darmawan Saiman, mengumumkan data ini pada Minggu lalu di Banda Aceh. Data tersebut mencakup periode posko angkutan Lebaran dari tanggal 21 hingga 29 Maret 2025.
Selama periode tersebut, tercatat sebanyak 20.706 penumpang telah diangkut melalui 175 penerbangan yang datang ke Bandara SIM. Angka ini merupakan bagian dari prediksi pergerakan penumpang selama periode posko angkutan Lebaran (21 Maret - 11 April 2025) yang diperkirakan mencapai 55.147 penumpang, atau tumbuh sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan tren positif dalam sektor penerbangan di Aceh, khususnya selama periode liburan keagamaan.
Selain peningkatan penumpang, pihak Bandara SIM juga memprediksi peningkatan jumlah penerbangan. Diperkirakan akan ada sekitar 509 pesawat yang beroperasi selama periode posko angkutan Lebaran, meningkat sekitar 5 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan kesiapan Bandara SIM dalam menghadapi lonjakan permintaan selama musim mudik Lebaran dan menandakan peningkatan aktivitas ekonomi dan pariwisata di Aceh.
Antisipasi Lonjakan Penumpang
Dalam mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode mudik Lebaran, pihak Bandara SIM telah menerima rencana penerbangan tambahan atau extra flight. Garuda Indonesia, salah satu maskapai penerbangan utama, telah mengajukan rencana penambahan penerbangan untuk rute Jakarta-Banda Aceh dan Banda Aceh-Jakarta, masing-masing sebanyak enam extra flight. Hal ini menunjukkan komitmen maskapai dalam memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat selama musim mudik.
Bandara Internasional SIM telah menyiapkan slot penerbangan tambahan untuk mengakomodasi rencana extra flight tersebut. Dengan dimensi landasan pacu sepanjang 3.000 x 45 meter dan area parkir pesawat yang mampu menampung delapan pesawat, Bandara SIM memiliki kapasitas yang cukup memadai. Selain itu, kapasitas terminal Bandara SIM yang mencapai 1,5 juta penumpang per tahun dan sekitar 3.400 penumpang per hari juga mendukung kelancaran operasional selama periode puncak arus mudik.
Keseluruhan persiapan ini menunjukkan komitmen Bandara SIM dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang selama musim mudik Lebaran. Pihak bandara telah melakukan berbagai antisipasi untuk memastikan kelancaran arus mudik dan kepuasan para pemudik.
Infrastruktur Bandara SIM
Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) terus meningkatkan fasilitas dan layanan untuk memenuhi kebutuhan para penumpang. Dengan kapasitas terminal yang besar dan landasan pacu yang memadai, bandara ini mampu menampung jumlah penumpang yang signifikan, terutama selama periode puncak seperti arus mudik Lebaran. Keberadaan extra flight juga menunjukkan kepercayaan maskapai terhadap kesiapan Bandara SIM dalam melayani penumpang.
Keberhasilan Bandara SIM dalam menangani puncak arus mudik Lebaran menunjukkan kesiapan infrastruktur dan manajemen bandara dalam menghadapi lonjakan penumpang. Hal ini menjadi bukti komitmen untuk memberikan layanan terbaik dan memastikan kenyamanan para penumpang selama perjalanan mudik Lebaran.
Ke depan, diharapkan Bandara SIM terus meningkatkan pelayanan dan fasilitasnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh dan sekitarnya. Peningkatan kapasitas dan layanan akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Aceh.
Dengan adanya peningkatan jumlah penumpang dan penerbangan selama periode mudik Lebaran, Bandara SIM menunjukkan perannya sebagai pintu gerbang utama bagi Aceh dalam menghubungkan daerah tersebut dengan berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini penting untuk mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Aceh.
Meskipun puncak arus mudik telah berlalu, pihak Bandara SIM tetap siaga untuk memastikan kelancaran operasional dan memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang yang akan kembali ke tempat asal mereka setelah merayakan Idul Fitri.