RS Polri Dampingi Evakuasi Korban Kebakaran Glodok Plaza: Pastikan Prosedur Tepat
Tim DVI RS Polri Kramat Jati mendampingi evakuasi korban kebakaran Glodok Plaza, memastikan proses pencarian korban dilakukan sesuai SOP dan mencegah duplikasi upaya pencarian.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara (RS Polri) Kramat Jati membantu proses evakuasi korban kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Senin, 20 Januari 2024. Pendampingan ini dilakukan untuk memastikan proses berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan mencegah kesalahan dalam pencarian jenazah.
Proses Evakuasi dan Pencegahan Duplikasi
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Yandokpol) RS Polri, Kombes Hery Wijatmoko, menjelaskan bahwa tim DVI telah melakukan analisa dan evaluasi bersama tim ante mortem, post mortem, dan Serse Jakarta Barat. Tujuannya untuk memetakan strategi evakuasi yang efektif, khususnya mengingat potensi adanya korban yang masih tertinggal di lokasi kejadian. Hery menekankan pentingnya asistensi tim agar pencarian tidak terfokus pada area yang sudah diperiksa, sehingga mencegah duplikasi upaya dan memastikan semua area tercakup.
Tantangan di Lokasi Kejadian
Hery menambahkan bahwa tim belum menjangkau lantai 8 dan seterusnya karena kondisi lokasi yang sulit. Tim fokus membantu mengevakuasi bagian tubuh korban yang mungkin tersebar dan sulit diidentifikasi akibat kebakaran hebat. Kebakaran Glodok Plaza dikategorikan sebagai bencana terbuka (open disaster) karena potensi adanya korban lain di luar 14 korban hilang yang telah dilaporkan. Tingkat keparahan luka bakar yang mencapai derajat 4 dan banyaknya material sisa kebakaran juga menambah kompleksitas evakuasi.
Pentingnya Pengamanan Bukti
Tim DVI juga menekankan pentingnya pengamanan semua aksesoris di sekitar lokasi kejadian, seperti jam tangan, kalung, dan gelang, yang dapat membantu proses identifikasi. Kondisi lokasi yang kacau dan sisa-sisa material kebakaran mengharuskan kehati-hatian ekstra. Kabid DVI RS Polri, Kombes Ahmad Fauzi, menambahkan bahwa kondisi korban yang rapuh akibat panas tinggi juga memerlukan pengawasan ketat selama evakuasi untuk mencegah tindakan yang salah.
Langkah-langkah yang Dilakukan
RS Polri telah mengambil sampel DNA dari 14 keluarga yang diduga memiliki anggota keluarga menjadi korban. Hingga Minggu (19 Januari 2024) sore, RS Polri telah menerima delapan kantong jenazah dari lokasi kejadian. Kunjungan ke lokasi kejadian dilakukan untuk memastikan proses evakuasi dilakukan sesuai SOP dan memberikan asistensi kepada tim evakuasi di lapangan.
Kesimpulan
Kerja sama antara tim DVI RS Polri dan tim evakuasi di lapangan menunjukkan komitmen untuk memastikan proses evakuasi korban kebakaran Glodok Plaza dilakukan secara profesional dan efektif, dengan memperhatikan aspek keselamatan dan SOP yang berlaku. Proses identifikasi korban yang teliti juga menjadi kunci penting dalam memberikan kepastian kepada keluarga korban.