Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Jayawijaya Resmi Berakhir
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, resmi mengakhiri status tanggap darurat bencana banjir dan longsor setelah berlangsung selama dua pekan, namun posko tetap beroperasi untuk memberikan informasi terkini.

Banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, sejak 25 April 2025 telah resmi berakhir status tanggap daruratnya pada 8 Mei 2025. Hal ini diumumkan oleh Wakil Bupati Jayawijaya, Ronny Elopere, yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Darurat Banjir dan Longsor Kabupaten Jayawijaya. Pengumuman tersebut disampaikan di Wamena pada Jumat, 9 Mei 2025.
Keputusan untuk mengakhiri status tanggap darurat ini menandai berakhirnya periode distribusi logistik skala besar yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Wakil Bupati Ronny Elopere menyatakan bahwa pendistribusian bantuan logistik, termasuk bahan pokok, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya, telah dihentikan sementara. Namun, beliau menegaskan bahwa hal ini tidak berarti berakhirnya upaya pemulihan pasca bencana.
Meskipun status tanggap darurat telah dicabut, pemerintah daerah tetap berkomitmen untuk membantu masyarakat yang terdampak. Posko Satgas masih tetap beroperasi dan akan terus memberikan informasi terkini kepada masyarakat yang membutuhkan. Pemerintah daerah juga akan melakukan rapat untuk membahas langkah-langkah selanjutnya dalam upaya pemulihan pasca bencana.
Penghentian Distribusi Logistik dan Peran Posko Satgas
Dengan berakhirnya status tanggap darurat, distribusi logistik skala besar memang dihentikan. Namun, Wakil Bupati Ronny Elopere memastikan bahwa posko Satgas tetap aktif dan siap memberikan informasi kepada masyarakat. Petugas di posko akan terus bertugas untuk menampung dan memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan, sambil menunggu keputusan lebih lanjut mengenai perpanjangan masa tugas Satgas.
Distribusi logistik sebelumnya telah menjangkau hampir seluruh distrik yang terdampak, termasuk enam distrik yang mengalami tanah longsor. Bantuan yang diberikan meliputi berbagai kebutuhan pokok, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya, termasuk untuk balita. Pemerintah daerah berharap bantuan tersebut dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari selama masa pemulihan.
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya juga tengah berupaya mengatasi masalah sosial dan ekonomi yang muncul pasca bencana. Upaya ini dilakukan untuk membantu masyarakat kembali pulih dan bangkit dari dampak bencana yang telah terjadi.
Harapan Pemulihan dan Normalisasi Aktivitas Masyarakat
Wakil Bupati Ronny Elopere berharap agar situasi dapat kembali normal sehingga seluruh aktivitas masyarakat di 34 distrik, termasuk enam distrik yang terdampak tanah longsor, dapat kembali pulih seperti sedia kala. Aktivitas berkebun, beternak, memelihara ikan, dan kegiatan sekolah diharapkan dapat berjalan normal kembali.
Ia juga berharap cuaca dapat kembali normal untuk mendukung pemulihan aktivitas masyarakat. Kondisi cuaca yang stabil sangat penting bagi keberhasilan upaya pemulihan pasca bencana, terutama bagi sektor pertanian dan peternakan yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat Jayawijaya. Doa bersama untuk cuaca yang normal diharapkan dapat membantu proses pemulihan ini.
Pemerintah daerah terus memantau situasi dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung pemulihan pasca bencana. Komitmen pemerintah daerah untuk membantu masyarakat Jayawijaya dalam menghadapi dampak bencana banjir dan longsor tetap menjadi prioritas utama.
"Sementara semua proses pendistribusian logistik dan lain sebagainya dihentikan. Karena status tanggap darurat telah berakhir kemarin (8/5). Kami akan melakukan rapat kembali untuk membahas hal ini," kata Wabup Ronny Elopere.