TP PKK dan Dinsos Badung Salurkan Bantuan untuk Penyandang Disabilitas
TP PKK Kabupaten Badung bersama Dinas Sosial Badung menggelar aksi sosial dengan memberikan bantuan sembako, dana tunai, dan alat bantu kepada penyandang disabilitas di tiga desa.

Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Badung, Bali, bersama Dinas Sosial setempat telah melaksanakan aksi sosial yang menyentuh hati dengan mengunjungi dan memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas di tiga desa di Badung. Aksi ini dilakukan pada Selasa di Mangupura, Kabupaten Badung, Bali, sebagai bagian dari komitmen untuk memberdayakan dan melindungi kelompok rentan.
Ketua TP-PKK Badung, Rasniathi Adi Arnawa, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Sub Kegiatan Pemberian Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual dan Sosial atau Rehabilitasi Sosial Dasar yang dirancang Dinsos Badung untuk Tahun Anggaran 2025. Program ini mencakup pembinaan, bimbingan, dan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa paket sembako kepada penyandang disabilitas di Desa Werdi Bhuwana, Desa Sobangan, dan Desa Sembung.
Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan aksi sosial ini. Selain TP-PKK dan Dinas Sosial Badung, Komunitas Badung Peduli juga turut berpartisipasi dalam penyediaan dan penyaluran bantuan sosial. Bantuan yang diberikan pun beragam, tidak hanya sebatas sembako, tetapi juga mencakup dana tunai yang dialokasikan khusus oleh TP-PKK Badung untuk memenuhi kebutuhan mendesak para penyandang disabilitas.
Bantuan Komprehensif untuk Kelompok Rentan
Rasniathi Adi Arnawa menekankan bahwa program ini merupakan wujud nyata pembangunan berbasis partisipasi masyarakat dan pendekatan kolaboratif lintas sektor. "Kami tidak hanya memberikan bantuan berupa sembako," ujarnya, "tetapi juga alat bantu sesuai kebutuhan, seperti tongkat jalan untuk disabilitas guna memastikan bahwa mereka tidak merasa sendiri dan tetap mendapatkan perhatian dari pemerintah." Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memastikan kesejahteraan seluruh warganya, termasuk kelompok rentan.
Bantuan yang diberikan tidak hanya bersifat material, tetapi juga menyentuh aspek psikososial. Dengan mengunjungi langsung para penyandang disabilitas, pemerintah daerah menunjukkan kepedulian dan empati yang nyata. Hal ini sejalan dengan program kerja TP-PKK Badung yang menekankan pengarusutamaan nilai-nilai pemberdayaan, keberlanjutan, dan keadilan sosial dalam pembangunan.
Kegiatan ini direncanakan akan berlangsung secara bertahap selama bulan Mei 2025 dan menjangkau seluruh kecamatan di Kabupaten Badung. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak penyandang disabilitas yang dapat merasakan manfaat dari program ini. Program ini juga dirancang untuk memastikan bahwa bantuan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan individu.
Pendekatan Manusiawi dalam Pembangunan
Rasniathi Adi Arnawa menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pemberian bantuan, tetapi juga merupakan upaya untuk mendengar dan memahami kebutuhan para penyandang disabilitas secara langsung. "Kami tidak hanya sekedar memberi, tetapi juga mendengar dan memahami kebutuhan mereka secara langsung. Ini bagian dari transformasi pendekatan pembangunan, agar lebih manusiawi dan menyentuh langsung kehidupan masyarakat," katanya. Pernyataan ini menekankan pentingnya pendekatan yang humanis dan partisipatif dalam pembangunan.
Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, organisasi masyarakat, hingga komunitas peduli disabilitas, program ini menjadi contoh nyata kolaborasi yang efektif dalam upaya pemberdayaan kelompok rentan. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas.
Melalui kegiatan ini, pemerintah Kabupaten Badung menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan, di mana seluruh warga negara, termasuk penyandang disabilitas, dapat hidup dengan layak dan bermartabat. Program ini juga menjadi bukti nyata bahwa pembangunan yang berkelanjutan harus memperhatikan kebutuhan dan hak-hak kelompok rentan.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli dan terlibat aktif dalam upaya pemberdayaan penyandang disabilitas. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi penyandang disabilitas.