UKI Cawang Evaluasi Sekuriti Usai Mahasiswa Meninggal di Kampus
Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang akan mengevaluasi kinerja sekuriti kampus terkait kematian mahasiswa Kenzha Ezra Walewangko.

Tragedi di Kampus UKI Cawang: Mahasiswa Ditemukan Meninggal, Sekuriti Dipertanyakan
Kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang, Kenzha Ezra Walewangko, pada Selasa (4/3) telah menggemparkan kampus dan memicu evaluasi menyeluruh, khususnya terhadap kinerja petugas keamanan. Kejadian yang terjadi di area kampus sekitar pukul 20.58 WIB ini kini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian, dengan Rektor UKI, Dhaniswara K Harjono, menyatakan turut berduka cita dan menunggu hasil investigasi.
Pihak UKI telah melaporkan kejadian tersebut kepada Polres Jakarta Timur dan memberikan akses penuh kepada kepolisian untuk melakukan penyelidikan. Proses investigasi meliputi pemeriksaan saksi, olah tempat kejadian perkara (TKP), visum et repertum, dan autopsi. Rektor Dhaniswara menekankan komitmen UKI untuk mengungkap seluruh fakta dan memberikan sanksi yang layak kepada pihak-pihak yang terlibat.
Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai peran sekuriti kampus dalam menjaga keamanan dan keselamatan mahasiswa. Evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan dan kinerja petugas keamanan menjadi langkah penting yang diambil oleh pihak UKI untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Evaluasi Kinerja Sekuriti dan Sanksi bagi yang Bertanggung Jawab
Rektor Dhaniswara K Harjono menyatakan bahwa UKI akan mengevaluasi kinerja petugas keamanan yang bertugas pada saat kejadian. "Kemungkinan sekuritinya juga akan kita evaluasi, kita lihat. Tapi kita tidak mau lompat dulu kan hasil evaluasinya kita belum tahu," ujar Rektor Dhaniswara.
Proses evaluasi ini akan dilakukan sesuai aturan dan etika yang berlaku di UKI. Pihak kampus menegaskan bahwa akan ada sanksi bagi siapa pun yang terbukti bertanggung jawab atas kejadian tersebut, baik dari pihak mahasiswa maupun petugas keamanan. "Siapa-siapa saja pihak yang terlibat tentunya ada sanksi. Sanksi yang harus kita berikan. Baik kepada mahasiswanya itu sendiri. Maupun juga mungkin dari sekuritinya kita juga akan evaluasi. Kita akan lihat," jelasnya.
Pihak UKI berkomitmen untuk transparan dan kooperatif dalam proses investigasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Hasil evaluasi internal kampus akan diumumkan setelah proses investigasi selesai dan seluruh fakta terungkap.
UKI juga menekankan pentingnya pembelajaran dari kejadian ini untuk meningkatkan sistem keamanan di kampus dan memastikan keselamatan seluruh civitas akademika.
Penyelidikan Kepolisian dan Pemeriksaan Saksi
Polres Metro Jakarta Timur telah memeriksa 18 saksi terkait kasus kematian mahasiswa UKI tersebut. Para saksi terdiri dari 13 mahasiswa, 4 petugas keamanan, dan 1 orang otoritas kampus. Proses penyelidikan masih berlangsung, dengan polisi menggunakan metode Scientific Crime Investigation (SCI) untuk mengungkap kronologi dan penyebab kematian Kenzha Ezra Walewangko.
Langkah-langkah yang telah dilakukan kepolisian meliputi pengecekan TKP, olah TKP, pengumpulan keterangan saksi, pengambilan dokumentasi, koordinasi dengan Tim Medis Dokpol, visum et repertum di RS Polri, dan pemasangan garis polisi. Hasil penyelidikan kepolisian akan menjadi acuan penting dalam proses evaluasi internal yang dilakukan oleh pihak UKI.
Proses investigasi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan atas penyebab kematian Kenzha Ezra Walewangko dan memastikan keadilan bagi keluarga korban. Pihak kepolisian berkomitmen untuk bekerja secara profesional dan transparan dalam mengungkap kasus ini.
Universitas Kristen Indonesia (UKI) menyatakan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Kenzha Ezra Walewangko dan berharap agar keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi duka ini. Proses evaluasi dan investigasi yang sedang berjalan diharapkan dapat memberikan pembelajaran berharga bagi semua pihak untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.