UMPR Fasilitasi Inovasi Pembelajaran PAI di Era Digital
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) melalui Fakultas Agama Islamnya menggelar kuliah pakar untuk meningkatkan inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi guru di Kalimantan Tengah.

Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) melalui Fakultas Agama Islam (FAI) menggelar kuliah pakar bertema "Strategi Inovatif Pembelajaran PAI di Era Digital: Mewujudkan Deep Learning dan Meaningful Learning di Sekolah Umum dan Madrasah Ibtidaiyah". Kegiatan yang berlangsung di Aula Kampus Utama UMPR dan secara daring ini diikuti oleh mahasiswa FAI UMPR, civitas akademika UMPR, serta guru-guru dari sekolah umum dan madrasah ibtidaiyah se-Kalimantan Tengah. Kuliah pakar ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan strategi dan inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di era digital, menjawab tantangan zaman dalam metode pengajaran PAI.
Wakil Rektor I UMPR, Chandra Anugrah Putra, mengungkapkan bahwa kuliah pakar ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama di Kalimantan Tengah. Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Tobroni, Ketua Dewan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang, sebagai narasumber utama. Kehadiran beliau diharapkan dapat memberikan wawasan dan strategi inovatif bagi para guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran di era digital.
Dekan FAI UMPR, Hunainah, menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan komitmen FAI UMPR dalam memperkuat budaya menuntut ilmu dan kolaborasi. Beliau menekankan pentingnya peran mahasiswa tidak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kemaslahatan umat. Kuliah pakar ini menjadi wadah untuk berbagi ilmu dan pengalaman, memperkaya wawasan para peserta dalam menciptakan pembelajaran PAI yang lebih efektif dan relevan.
Pentingnya Inovasi Pembelajaran PAI di Era Digital
Prof. Dr. Tobroni dalam paparannya menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital secara cerdas dalam proses belajar mengajar. Beliau mendorong para guru untuk mengimplementasikan deep learning dan meaningful learning, di mana pembelajaran tidak hanya sebatas transfer informasi, tetapi juga mampu menyentuh pemahaman mendalam dan relevansi dengan kehidupan peserta didik. "Digitalisasi pendidikan bukan sekadar tren, tapi kebutuhan. Guru dan dosen harus kreatif memanfaatkan media digital untuk membangun pembelajaran yang menyenangkan, reflektif, dan bermakna," tegas Prof. Tobroni.
Lebih lanjut, Prof. Tobroni juga berbagi strategi inovatif dalam pembelajaran PAI di era digital. Beliau menekankan pentingnya pengembangan metode pembelajaran yang interaktif, partisipatif, dan berbasis teknologi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan minat peserta didik terhadap materi PAI. Para guru didorong untuk memanfaatkan berbagai platform digital, seperti aplikasi pembelajaran, video edukatif, dan media sosial, untuk memperkaya proses belajar mengajar.
Para peserta kuliah pakar juga diajak untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman dalam penerapan inovasi pembelajaran PAI. Hal ini diharapkan dapat memperkuat jaringan dan kolaborasi antar guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan adanya diskusi ini, para guru dapat saling belajar dan berbagi best practice dalam mengimplementasikan inovasi pembelajaran PAI.
Salah satu peserta, Abdulah, seorang mahasiswa PAI UMPR, mengungkapkan bahwa kuliah pakar ini telah membuka wawasannya sebagai calon guru. "Materi dari Prof Tobroni sangat membuka pikiran saya tentang bagaimana menjadi guru PAI yang tidak hanya menyampaikan materi, tapi juga menginspirasi dan membimbing siswa dengan pendekatan yang relevan dengan zaman," ujarnya.
Implementasi Inovasi Pembelajaran PAI
Kuliah pakar ini tidak hanya sebatas teori, tetapi juga menekankan pada implementasi praktis inovasi pembelajaran PAI di sekolah. Para peserta diajak untuk merencanakan dan mengembangkan strategi pembelajaran PAI yang inovatif dan sesuai dengan karakteristik peserta didik di sekolah masing-masing. Hal ini bertujuan agar para guru dapat langsung menerapkan ilmu yang didapat dalam kegiatan kuliah pakar ini.
Beberapa contoh inovasi pembelajaran PAI yang dibahas dalam kuliah pakar ini antara lain penggunaan game edukatif, pengembangan konten pembelajaran berbasis multimedia, dan pemanfaatan media sosial untuk pembelajaran. Para peserta juga diajak untuk berkreasi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan efektif untuk meningkatkan pemahaman dan minat peserta didik terhadap materi PAI.
Dengan adanya fasilitasi dari UMPR, diharapkan para guru PAI di Kalimantan Tengah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman agama yang kuat dan relevan dengan perkembangan zaman. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah sangat penting untuk mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan agama di Indonesia.
UMPR berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan agama di Indonesia melalui berbagai program dan kegiatan. Kuliah pakar ini merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran PAI di Kalimantan Tengah dan Indonesia secara luas.