Wali Kota Bogor Gencarkan Mitigasi Bencana, Normalisasi Saluran Air Jadi Prioritas
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, gencar melakukan mitigasi bencana dengan berbagai upaya, termasuk normalisasi saluran air dan pemberdayaan bank sampah, guna mengurangi risiko bencana bagi warga.
Kota Bogor, 25 Februari 2024 (ANTARA) - Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, tengah gencar melakukan upaya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko yang dihadapi warga Kota Bogor. Setiap tahunnya, Kota Bogor menghadapi sekitar 1.000 kejadian bencana, mulai dari angin puting beliung, tanah longsor, kebakaran, pohon tumbang, banjir, hingga banjir bandang. Langkah-langkah strategis pun tengah disiapkan untuk meminimalisir dampaknya bagi masyarakat.
Di tengah kesibukannya mengikuti retret kepala daerah di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Selasa lalu, Wali Kota Dedie menekankan pentingnya mitigasi bencana. Menurutnya, upaya pencegahan jauh lebih efektif daripada penanggulangan bencana setelah kejadian. Dedie juga memaparkan sejumlah strategi yang tengah dijalankan Pemkot Bogor untuk menghadapi tantangan ini.
Salah satu fokus utama adalah normalisasi saluran air, drainase, kali, dan sungai. Langkah ini dinilai krusial untuk mencegah terjadinya banjir, salah satu bencana yang paling sering terjadi di Kota Bogor. Wali Kota Dedie telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera memetakan lokasi-lokasi prioritas yang membutuhkan perbaikan dan normalisasi secara menyeluruh.
Normalisasi Saluran Air dan Pengelolaan Sampah
Pemkot Bogor menyadari bahwa normalisasi saluran air saja tidak cukup. Partisipasi aktif masyarakat juga sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, Wali Kota Dedie juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ia menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bogor agar tidak lagi membuang sampah ke sungai. Sehingga potensi bencana bisa kita kurangi," kata Dedie dalam keterangan resminya. Imbauan ini juga dibarengi dengan dorongan untuk memberdayakan bank sampah di tingkat RT. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di saluran air dan sungai.
Lebih lanjut, Dedie juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. "Kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah harus lebih bijak lagi, untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mulai secara masif memberdayakan dan menyiapkan bank sampah dari tingkat RT," ungkap dia.
Kerja Sama Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah Kota Bogor menyadari bahwa keberhasilan mitigasi bencana sangat bergantung pada kerja sama yang erat antara pemerintah dan masyarakat. Program-program edukasi dan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah dan pencegahan bencana akan terus digencarkan. Selain itu, Pemkot Bogor juga akan meningkatkan pengawasan dan penegakan aturan terkait pengelolaan sampah.
Tidak hanya fokus pada infrastruktur, Pemkot Bogor juga akan meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan tim penanggulangan bencana. Pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana akan rutin dilakukan untuk memastikan kesiapan menghadapi berbagai skenario bencana. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian material saat bencana terjadi.
Dengan langkah-langkah komprehensif ini, Pemkot Bogor optimis dapat mengurangi frekuensi dan dampak bencana yang terjadi setiap tahunnya. Upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga Kota Bogor melalui lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan aman dari ancaman bencana.
Melalui program mitigasi bencana yang terintegrasi, yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan Kota Bogor dapat menjadi kota yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan bencana di masa mendatang. Komitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi warganya menjadi prioritas utama.