Waspada! Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Sulawesi Utara
BMKG memperingatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang yang berdurasi panjang di Sulawesi Utara pada 22-25 Januari 2025, mengancam potensi bencana hidrometeorologi.
Sulawesi Utara dalam Bahaya: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk Sulawesi Utara (Sulut). Peringatan ini berlaku mulai 22 hingga 25 Januari 2025, memprediksi hujan lebat disertai angin kencang dengan durasi panjang. Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama, mengimbau warga dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan.
Mengapa Sulut Terancam?
BMKG menjelaskan, beberapa faktor berkontribusi pada kondisi cuaca ekstrem ini. Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif menandakan peningkatan potensi hujan. Selain itu, gelombang atmosfer Equatorial Rossby yang melintasi Sulut memperkuat aktivitas konvektif, yaitu proses pembentukan awan hujan.
Kondisi ini diperparah oleh adanya pola belokan angin (shearline), atmosfer yang labil, dan kelembaban udara yang tinggi. Ketiga faktor ini mendukung pertumbuhan awan hujan yang lebih intensif dan menghasilkan curah hujan tinggi.
Dampak dan Imbauan
Kombinasi fenomena atmosfer tersebut berpotensi menimbulkan hujan lebat yang berlangsung lama dan angin kencang di seluruh Sulut. BMKG mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, genangan air, dan pohon tumbang. Dihimbau untuk menghindari aktivitas di daerah rawan bencana.
Pemantauan Cuaca: Tetap Waspada
Untuk informasi cuaca terkini dan peringatan dini yang lebih detail untuk setiap kelurahan di Sulut, masyarakat diimbau untuk memantau situs resmi BMKG di https://cuaca.bmkg.go.id dan kanal informasi BMKG lainnya. Pemantauan ini penting untuk mengurangi risiko dampak negatif dari cuaca ekstrem.
Kesimpulan
Peringatan dini BMKG terhadap potensi hujan lebat dan angin kencang di Sulawesi Utara membutuhkan kesiapsiagaan dari seluruh pihak. Pemantauan informasi cuaca secara berkala dan mengikuti imbauan resmi dari BMKG sangat penting untuk meminimalkan risiko bencana.