Kemkominfo Jajaki Kolaborasi Digitalisasi Subulussalam: Perluas Akses Internet dan Talenta Digital
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) berkolaborasi dengan Pemkot Subulussalam untuk meningkatkan konektivitas dan talenta digital di daerah tersebut, dengan rencana pemanfaatan satelit dan kerja sama dengan pihak swasta.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membuka peluang kolaborasi pengembangan sektor digital dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Subulussalam, Aceh. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menawarkan kerja sama ini dalam pertemuan dengan Wali Kota Subulussalam, M. Rasyid Bancin, di Kantor Kemkominfo pada Rabu (23/4).
Kolaborasi ini difokuskan pada dua hal utama: pengembangan talenta digital dan peningkatan konektivitas digital di Subulussalam. Nezar menjelaskan, pengembangan talenta digital dapat dikoordinasikan dengan Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Kemkominfo, sedangkan peningkatan konektivitas jaringan seluler dapat dikoordinasikan dengan Direktur Strategi Kebijakan Infrastruktur Digital.
Pertemuan tersebut membahas secara rinci kebutuhan konektivitas digital di Kota Subulussalam, yang masih tergolong terbatas. Hanya 24 dari 82 desa yang telah merasakan manfaat program Kemkominfo, meliputi sarana ibadah, pendidikan, dan perkantoran. Wali Kota Rasyid Bancin pun berharap adanya perluasan akses internet di daerahnya.
Pengembangan Konektivitas Digital di Subulussalam
Kemkominfo menawarkan beberapa solusi untuk meningkatkan konektivitas di Subulussalam, termasuk melalui program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah pemanfaatan satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1) untuk menyediakan layanan internet di daerah terpencil.
Nezar Patria menjelaskan mekanisme penggunaan SATRIA-1, yaitu dengan membangun receiver yang dapat diinstal untuk layanan kesehatan, pendidikan, pemerintahan desa, dan bahkan sektor pangan. Hal ini diharapkan dapat mengatasi kendala infrastruktur di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Selain SATRIA-1, Kemkominfo juga mempertimbangkan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) baru. Direktur Strategi Kebijakan Infrastruktur Digital Kemkominfo, Denny Setiawan, menyebutkan rencana koordinasi dengan PLN dan Icon Plus untuk proyek percontohan BTS di Subulussalam, yang akan menggabungkan jaringan kabel fiber optik dan wireless.
Kolaborasi dengan Pihak Swasta
Kemkominfo juga terbuka terhadap kolaborasi dengan pihak swasta untuk mempercepat digitalisasi di Subulussalam. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur digital dan meningkatkan akses internet bagi masyarakat.
Wali Kota Rasyid Bancin menekankan pentingnya konektivitas digital bagi Subulussalam, mengingat masih banyak desa yang belum terhubung dengan internet. Ia berharap Kemkominfo dapat berkoordinasi dengan penyedia layanan telekomunikasi lain untuk mendukung infrastruktur digital di kotanya.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan Subulussalam dapat mempercepat transformasi digitalnya, meningkatkan kualitas layanan publik, dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Pemanfaatan teknologi satelit dan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci keberhasilan program ini.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia yang masih memiliki keterbatasan akses internet. Dengan demikian, pemerataan akses teknologi informasi dan komunikasi dapat terwujud di seluruh Indonesia.